PWMU.CO – Allah SWT tidak butuh puasa manusia kalau pada saat bersamaan masih suka berbohong, memproduksi informasi hoax. Apalagi kebohongan publik. Melukai hati umat dan merugikan banyak orang.
Demikian ceramah oleh Ustadz Nawawi S.Sas dalam kajian bakda shalat Subuh berjamaah di Masjid Ruqoyyah MTs Muhammadiyah Dusun Tawang Desa Sumberbendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Kamis (8/5/2019).
”Puasa itu setengah dari sabar. Ada pula yang berpendapat, puasa itu bagian dari sabar. Sementara yang namanya sabar itu pahalanya tidak dibatasi oleh Allah ,” katanya.
Lantas dia mengutip surat Az Zumar ayat 10. Katakanlah, wahai hamba hambaKu yang beriman, bertakwalah kepada Robbmu, bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.
”Sesungguhnya dicukupkan bagi orang-orang yang bersabar, pahala mereka tanpa batas. Karena puasa bagian dari sabar. Sedang sabar pahalanya tidak dibatasi. Kesimpulannya pahala orang berpuasa tidak terbatas,” tuturnya.
Menurut dia, sabar itu ada tiga macam. Sabar dalam menjalankan perintah Allah, sabar dalam meninggalkan larangan Allah, sabar dalam menerima takdir Allah. ”Ilmu sabar itu terdapat di dalam berpuasa,” sambungnya.
Diterangkan, Allah mengistimewakan pahala puasa karena puasa itu hanya untukNya. Puasa itu satu-satunya ibadah yang kecil kemungkinannya riya’ mengerjakannya. Tidak bisa pamer.
Walaupun begitu, kata dia, berpuasa secara baik menurut aturan. Nabi Muhammad bersabda, banyak orang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya haus dan lapar. ”Bersabda Nabi, siapa saja tidak bisa meninggalkan perkataan bohong ,dan melakukan kebohongan, maka Allah tidak butuh puasanya.” (Dahlansae)
Discussion about this post