PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur H Najib Hamid MSi menyampaikan di era distrupsi ini semua bisa terjadi. Bahkan secara real yang kalah bisa menang. Memang, sekarang kita hidup di era kebingungan, kegalauan, atau yang paling pas dinamakan zaman edan.
Nadjib menyampaikan hal itu dalam Pengajian Ramadhan V 1440 H yang digelar Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB, di Cordoba Convension Hall SMAM 10 GKB, Sabtu (11/5/19).
Najib menerangkan, ghirah (semangat perjuangan) Muhammadiyah sekarang bisa terkalahkan dengan iming-iming fasilitas. Bahkan angkatan muda Muhammadiyah kita sudah ada indikasi mulai diadu domba dengan sesama hanya dengan fasilitas.
“Muhammadiyah lebih besar bila dibandingkan dengan fasilitas itu. Kok ya bisa-bisanya mereka menjual Muhammadiyah hanya mendapatkan imbalan itu,” ujarnya.
Belajar dari sejarah, menurutnya, Muhammadiyah itu solid pada masa kemerdekaan. Tetapi ghirah-nya melemah gara-gara disebabkan bancaan kue kemerdekaan. Ketika musuh bersama namanya kebodohan, KH Ahmad Dahlan dengan gerakan Al-Maun menjadi pioner. Muhammadiyah pada masa itu sangat solid luar biasa dalam memberikan sumbangsih pencerahan.
Dari sinilah, lanjutnya, lokomotif gerakan Muhammadiyah harus kembali pada inti dari nilai ghirah. “Harus mengarahkan kembali pada gerakan ‘kembali ke jalan yang benar’,” tuturnya.
Najib memaparkan angkatan muda Muhammadiyah harus merapatkan barisan. Mereka harus berani dan melawan terhadap musuh bersama. Jangan sampai menggadaikan ghirah ber-Muhammadiyah dengan hal-hal kecil, semisal fasilitas.
“Tapi ini adalah kenyataan, di tengah-tengah masa politik ini iming-iming fasilitas benar-benar telah menghanguskan ghirah kita ber-Muhammadiyah.” (Ichwan Arif)
Discussion about this post