PWMU.CO-Siswa SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD Muhlas) mengadakan bakti sosial bersama anak jalanan di sekitar Jembatan Merah Plaza (JMP), Sabtu (11/5/2019).
Acara ini sebagai penutup rangkaian kegiatan Baitul Arqam (BA). Diikuti perwakilan kelas 1-6 dan guru. Bakti sosial bertempat di rumah Komunitas Cahaya Bunda yang berada di bantaran Kalimas di sisi timur seberang sungai dari JMP.
Kepala Sekolah Irwan SPd MPdI menyampaikan, sangat gembira bisa bertemu dengan saudara-saudara di bantaran sungai ini. Semoga silaturahmi ini menjadi motivasi kita bersama untuk selalu peduli dengan sesama. ”Anak-anak binaan supaya terus belajar dan beribadah walaupun serba keterbatasan,” katanya.
Aristiana pendiri Komunitas Cahaya Bunda bercerita perjalanan menangani anak-anak ini. Berawal dari keprihatinan melihat anak-anak sekitar sungai Kalimas hanya bermain dan mencari barang barang bekas saja.
Dengan mata berkaca-kaca dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) ini mengatakan, sekitar tahun 2013 komunitas dirintis. ”Tidak mudah. Saat itu hanya ada dua wanita. Saya dan Bunda Cica. Mulai dari cari tempat yang bisa disewa sebagai base camp. Harganya rata-rata Rp 50 juta,” katanya.
Penolakan dan intimidasi dari beberapa pemulung yang memiliki anak juga ada. ”Tapi dengan pendekatan kekeluargaan akhirnya pada tahun 2014 ada pemilik gudang tergerak membantu. Dia menyediakan gudangnya untuk dipakai. Gratis,” tuturnya.
Mulailah aktivitas Komunitas Cahaya Bunda. Di komunitas ini terdapat 100-an anak usia PAUD hingga SD. ”Dengan komunitas ini diharapkan bisa bermanfaat untuk anak jalanan menjalankan ibadah meskipun tidak bisa sekolah,” tandasnya.
Dua dosen pengurus komunitas ini istiqomah membantu warga bantaran sungai Kalimas mengikuti kegiatan pembelajaran dan menanamkan aqidah. ”Sekarang warga sudah terbuka dan kegiatan berjalan baik,” katanya.
Bunda Aristiana menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada para relawan pengajar dan pembimbing ke-Islaman serta para donatur yang sampai sekarang terus mendukung demi generasi penerus bangsa. Di akhir acara ditutup dengan doa dan pembagian bingkisan sembako sebanyak 70 paket. (Muriyono)
Discussion about this post