PWMU.CO – Praktik perawatan jenazah menjadi salah satu materi dalam Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA) SMP Muhammadiyah 1 Gresik, Ahad (12/5/19).
Peserta dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok putri—gabungan kelompok Siti Khadijah dan Siti Aisyah— dan kelompok putra, gabungan kelompok Abu Bakar As Sidiq dan Ali Bin Abu Thalib.
Materi kelompok putri disampaikan oleh Tri Wulandari Happyani Kurniawati SPd SPdI dan bertempat di Aula SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Sedangkan materi kelompok putra disampaikan oleh M Maftuh bertempat di Lantai 2, Masjid Taqwa Kompleks Perguruan Muhammadiyah Gresik, Jalan KH Kholil Gresik.
Peserta PKDA putri duduk melingkar mendengarkan teori yang diberikan Happy, sapaan akrab Tri Wulandari. “Kalau mendengar berita kematian, kita tidak usah takut anak-anak. Sebab kita semua di sini adalah camat alias calon mati. Jadi kita harus siap kapan saja kematian itu datang pada kita” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan empat tata cara merawat jenazah yaitu, memandikan, mengafani, menshalatkan, dan menguburkan.
Usai menyampaikan teori, Happy memberikan contoh praktik perawatan jenazah. Kemudian dilanjutkan para siswa melakukan percobaan secara berkelompok. Salah satu siswa menjadi model jenazah, Isella Hurin Aliyah Firdausi, mengungkapkan rasa takutnya ketika ia mulai dibungkus dengan kain kafan.
“Tidak bisa menjelaskan yah, jelas saya takut. Apalagi ketika tadi saya ditutupi oleh kain kafan. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana dibalut kain kafan, diikat kain kafan. Haduh, merinding pokoknya” ujarnya.
Pembina PKDA, sekaligus guru Ismuba, Zuli Ni’matul Aisyiah SPdI menjelaskan pentingnya materi perawatan jenazah ini diberikan pada para siswa. Menurutnya, hukum merawat jenazah adalah fardhu kifayah. “Ini menjadi kewajiban kita terhadap sesama umat muslim, karena itu menjadi penting untuk diajarkan pada para siswa,” ujarnya. (Awiyan Subekti)
Discussion about this post