PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim menyatakan Muhammadiyah bisa besar seperti sekarang ini karena selalu memulai kiprahnya dengan kemauan dan iradah.
Menurut dia, dengan kemauan dan iradah itulah Muhammadiyah merasa senantiasa medapat back up dari Allah SWT.
“Persyarikatan Muhammadiyah memiliki garis seperti itu sehingga kita bisa menjadi besar,” ujarnya dalam sesi materi Kajian Ramadhan 1440 Hijriyah Muhammadiyah Jatim di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (18/5/19).
Dosen Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang itu menuturkan, saat ini Muhammadiyah Jatim mempunyai 7 universitas, 82 rumah sakit serta klinik, 1002 sekolah, 120 panti asuhan dan amal usaha di bidang ekonomi. Muhammadiyah juga memiliki biro umrah.
Saad menegaskan, semua yang diberikan Allah SWT kepada Muhammadiyah itu karena selalu berusaha menjadi tafarraqu bi akhlaqiyah. Hal itu sebagaimana termaktub dalam ayat terakhir Alquran surat Yasin.
“Jadi, Muhammadiyah memulai kemauan dan dengan iradah Allah, maka Allah bilang kun fayakun. Saya kira inilah yasinan ala Muhammadiyah,” selorohnya.
Maka, Saad mengajak warga Persyarikatan untuk tetap mendasarkan segala sesuatu dengan kemauan dan iradah. “Saya percaya UMM dan amal usaha Muhammadiyah (AUM) lainnya ini mulainya dengan kemauan berwujud urunan para tokoh-tokohnya dan dengan iradah. Maka dengan itu berdirilah UMM dan AUM lainnya,” paparnya.
Ia menegaskan, semua kemajuan yang telah dicapai oleh Persyarikatan dengan banyaknya AUM itu tentu saja tidak bisa dilepaskan dari kemitraan yang baik dengan Pemerintah serta elemen bangsa lainnya.
“Nah, itulah bentuk saling taawun (saling menolong) antara Muhammadiyah dengan elemen bangsa lainnya untuk kebaikan peradaban bangsa Indonesia. Mudah-mudahan kita tetap memiliki komitmen besar untuk kebaikan dan kemajuan peradaban bangsa ini,” tandasnya. (Aan)
Discussion about this post