PWMU.CO – Barang siapa yang tidak menghargai gurunya berarti tidak menghargai orang tuanya. Ungkapan itu disampaikan oleh Dr Muhajir MEd ketika memberikan pengajian buka bersama seluruh dewan guru dan murid Perguruan Muhammadiyah Banyutengah di Aula Ahmad Dahlan, Kamis (23/5/19).
Hajir, biasa ia dipanggil juga menyampaikan, tidak ada gunanya seseorang bertitel profesor kalau kecerdasan emosionalnya rendah.
”Keberhasilan seseorang tidak hanya diukur dari panjang titel yang tersemat mengikuti namanya, namun seberapa respek ia terhadap nasib orang lain yang berada di sekelilingnya,” kata dia.
Ia mencontohkan, jika melihat orang difabel atau tetangganya yang kelaparan, bagaimana respon yang dilakukan, apakah diam saja atau tergerak untuk membantu.
”Di sinilah dibutuhkan kecerdasan emosional yang bagus agar punya kepedulian dengan sesama,” jelasnya.
Buka bersama kali ini terlaksana berkat bantuan dana dari Profesor Yahya kolega Dr Muhajir dari negeri jiran, Malaysia. Usai buka puasa jamaah bersantap nasikotak. Ada sebanyak 250 paket nasi kotak.
Sebagai alumnus perguruan Muhammadiyah Banyutengah, ia berharap pada adik-adiknya yang masih belajar untuk terus giat membaca terutama media online lewat internet.
Ia menyarankan siswa agar aktif bertanya untuk memperdalam ilmu. ”Murid itu tidak boleh menunggu untuk diberi ilmu tapi harus aktif mencari, karena itu sifat dasar dari seorang murid,” tuturnya.
Apalagi santri pondok tahfidhul quran Al Azhar Muhammadiyah , dia berharap harus bisa mengangkat kembali kejayaan perguruan Muhammadiyah Banyutengah. (Anshori)
Discussion about this post