PWMU.CO – Siswa SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb) mengikuti Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA) yang digelar di sekolah selama sepekan (22-29/5/19).
Hari ini (24/5/2019) siswa kelas V belajar tarjim (menerjemahkan) Alquran dengan pembimbing Anik Mahsunah SPdI di Averroes Hall SD Mugeb.
”Siapa yang sudah tahu apa itu mentarjim?” tanya Anik membuka materi.
Mentarjim, lanjutnya, adalah salah satu teknik mengartikan Alquran berdasarkan arti kata per kata. ”Hari ini kita akan belajar mentarjim surat Alkautsar,” katanya.
Dengan gerakan sederhana, ia mengajak peserta PKDA untuk membaca tarjim surat Al Kautsar secara bersama sebelum mereka bisa mentarjim sendiri dan menuliskannya dalam lembar kerja siswa yang diberikan.
“Biar lebih mudah dihafal, tarjim ini ada gerakannya,” jelasnya seraya memeragakan gerakan ayat pertama.
Ketika ada kata inna yang berarti sesungguhnya, maka jari telunjuk kanan diacungkan keatas. “Gerakan ini menegaskan bahwa Allah bersungguh-sungguh dalam menyampaikan ayat selanjutnya,” tegasnya.
“Dilanjutkan kata A’thoinaaka yang berarti kami telah memberimu,” lanjut Anik dengan membuka kedua tangan dengan arah bukaan dari dalam ke depan seolah menyuguhkan sesuatu.
Setelah itu Anik melanjutkan kata Al Kautsar yang berarti nikmat yang banyak. Gerakan kata ini sama dengan kata sebelumnya, tetapi arah bukaannya dari dalam ke atas kemudian kembali lagi ke bawah.
“Gerakan ini menunjukkan nikmat Allah yang banyak dari dalam tanah, sampai ke atas langit, kemudian turun lagi ke bumi,” ungkapnya serius.
Kemudian di ayat kedua, Anik menjelaskan kata fashalli yang berarti maka shalatlah dibarengi dengan gerakan seperti takbiratul ihram.
“Kata li rabbi itu dengan menunjukkan telunjuk kanan ke atas sebagai isyarat Allah itu satu dan kedudukannya tinggi,” paparnya. Kemudian, lanjutnya, kata ka yang artinya kamu itu dibarengi dengan kedua tangan diulurkan ke depan dan kedua telapak tangan menghadap ke atas.
Sedangkan kata wanhar yang artinya berkurban, diisyaratkan seperti gerakan orang menyembelih hewan kurban.
Di ayat terakhir anik menjelaskan dengan mimik haru kata syaania yang berarti membenci. Dan dilanjutkan dengan kata terakhir yaitu abtar.
“Kata abtar ini diisyaratkan orang yang meceli (mencacah) daging kurban, di mana daging yang di ceceli akan langsung terputus dari bagian lainnya,” ucapnya lirih.
Suasana Averroes Hall pun jadi meriah. Pengulangan ayat dan gerakannya membuat peserta bersemangat dalam mentarjim. Terdengar tawa renyah saat mereka mengikuti gerakan tarjim yang masih asing itu.
Davara Irza Muhammad, salah satu peserta, mengaku lebih mudah mengartikan surat Al Kautsar karena ada gerakannya.
Anak pasangan Aliq Mahfudi dan Alvi Izzati ini mengaku bisa mentarjim dalam waktu singkat. “Gempil (gampang). Gak sampai lima menit sudah selesai,” ucapnya bangga.
Dava bertekad akan belajar lebih banyak surat lagi supaya bisa memahami apa yang dibaca dalam Alquran. “Belajar surat-surat pendek dulu biar gak susah,” jelasnya sambil tersenyum. (Nasafi)
Discussion about this post