PWMU.CO – Di samping ada amal jariyah, ternyata ada dosa jariyah. Ustadz Muhammad Yasri mengatakan, sangat rugi seorang Muslim ketika wafat tidak membawa amal jariyah, tetapi sebaliknya, meninggal dosa jariyah.
Menurut dia, sebagaimana amal jariyah yang pahalanya terus mengalir, maka dosa jariyah pun sama. Dosanya akan terus mengalir sampai hari kiamat kelak.
“Jadi, pastikan apabila Anda tidak mempunyai amal jariyah, maka Anda jangan sampai memiliki dosa jariyah setelah kematian,” pesannya ketika memberikan tausiah Tarawih di Masjid Al Badar Kertomenanggal IV/2 Surabaya, Senin (27/5/19).
Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim ini kemudian memaparkan beberapa contoh dosa jariyah. Di antaranya adalah pernah men-share berita hoax, video porno, share foto membuka aurat di media sosial dan tersebar dan dilihat, serta pernah mengajarkan keburukan dan memberi contoh.
“Kalau itu masih tersebar sebelum kamatian dan ia belum memperbaiki, juga bertaubat, maka besar kemungkinan bisa jadi dosa jariyah,” paparnya sambil membacakan firman Allah dalam Alquran surat Annahl ayat 25.
“Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada Hari Kiamat, dan memikul dosa-dosa orang yang mereka sesatkan, yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan).”
Pertanyaannya, bagimana cara bertaubat dari dosa jariyah? Yasri menerangkan seseorang harus bertaubat dengan sungguh-sungguh.
“Jika sudah menyebarkan kejelekan di medsos, misalnya, maka berusahalah menghilangkannya dengan menghapusnya. Begitu pula jika kita sudah mengajarkan sesuatu yang buruk, maka berusahalah memperbaiki dan menyebarkan koreksi dari kesalahan yang disebar. Insyaallah, jika kita sudah bertaubat, maka sudah tidak ada dosa lagi,” tuturnya.
Lalu, bagaimana jika seseorang sudah berusaha bertaubat dengan mencari apa yang disebarkan di medsos, misalnya, tapi yang disebarkan tidak ditemukan?.
“Semoga Allah mengampuni karena sudah di luar kemampuan hamba dan bertakwa semampu kita,” tandasnya. (Aan)
Discussion about this post