PWMU. CO-Tiga momentum pembelajaran dalam Idul Fitri tentang umur, taubat, dan sabar disampaikan khotib Moh. Helman Sueb, anggota Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat di Desa Bulumargi Babat, Lamongan, Rabu (5/6/2019).
Pembelajaran umur, Helman menerangkan dengan mengutip hadits, tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba di hari kiamat, hingga ditanyakan kepadanya tentang usianya untuk apa ia habiskan, masa mudanya, hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia keluarkan, dengan ilmunya apa yang telah ia perbuat.
Kedua, momentum pembelajaran taubat. Dalam kehidupan ini, kita pasti pernah berbuat salah dan dosa. Rasulullah saw bersabda, setiap anak Adam memiliki dosa, dan sebaik-baik pendosa adalah dia yang bertaubat. Hadits Riwayat Ibnu Majah.
”Sering kita merasa bahwa dosa yang ķiìta lakukan hanya dosa-dosa kecil saja, sehingga tak diperlukan segera bertaubat,” ujarnya.
Mengutip Ibnu Qayyim, dia mengatakan, jangan merehkan dosa-dosa kecil, lihatlah patok kayu yang melilit tambang, bahkan ia dapat menarik kapal. ”Karena itu Allah berseru, Wahai orang-orang beriman taubatlah kepada Allah dengan sebenar-benar taubat,” ujarnya menyebut surat At Tahrim: 8.
Ketiga, momentum pembelajaran sabar. Selama Ramadan kita dilatih untuk bersabar. Idul Fitri ini momentum kemenangan. Dalam kehidupan ini kita sering menghadapi masalah yang menguras energi, maka sabar adalah kunci jawabannya.
”Rasulullah pernah bersabda, sesungguhnya sabar adalah pada pukulan yang pertama,” tuturnya. ”Dari hadits yadi dapat disimpulkan, sabar itu bukanlah selepas kita mengamuk, mencaci maki, setelah tersadar lalu mengucapkan, aku sabar sekarang,” ujarnya.
Dia mengutip Al Baqarah : 153 yang mengatakan. Allah telah mengingatkan kita, Wahai orang-orang yang beriman minta tolonglah kalian dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
”Kesabaran akan mengantarkan pintu kemenangan, kesabaran akan membawa kesuksesan dan dapatkan pertolonganNya,” tandasnya. (HS)
Discussion about this post