PWMU.CO – Sebagai hamba Allah, siapa pun terdorong untuk selalu menjadikan setiap kemauan dan pikiran, serta aktivitasnya bernilai ibadah. Hal tersebut disampaikan Dian Berkah MHI dalam khutbah shalat Idul Fitri 1440 H di Jalan Raya Wiguna Surabaya, Rabu (5/6/19).
Terlebih di era digital saat ini, kata dia, manusia tidak terlepas dari digitalisasi. Bermedsos, berbelanja, berkomunikasi, berekonomi, dan beragam aktifitas lainnya,” ujarnya.
Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya itu kemudian mengajak jamaah untuk merevitalisasi dan mengaktualisasi perilaku sebagai Muslim agar selalu menjadikan aktivitas ibadah dalam setiap nafas dan langkah kehidupan. “Sebagaimana yang Allah serukan dalam surat Albaqarah ayat 21, Allah menyeru seluruh manusia agar mereka selalu melakukan aktivitas ibadah, yang tidak lain agar manusia menjadi hamba Allah yang dapat melakukan aktivitas kebertakwaan,” jelasnya.
Founder Berkah Finteck Syariah (BFS) itu juga mengajak kepada jamaah untuk selalu berkomitmen dan mawas diri menjadi hamba Allah yang terbaik di zaman now. “Di mana digitalisasi menjadi ketergantungan bagi siapa pun yang tidak menyadarinya,” tuturnya.
Karena itu, Anggota Dewan Syariah Nasional MUI Perwakilan Jawa Timur itu mengingatkan agar kita semua tidak terjebak seperti kebanyakan mereka yang mengedepankan hawa nafsu dalam mencari keuntungan, baik dalam ekonomi, bisnis, politik, keluarga, serta bermasyarakat. “Akhirnya apa yang mereka lakukan telah menyebabkan kerusakan yang dimensinya pada tatanan sumber daya alam, baik yang ada di bumi dan di langit, serta rusaknya tatanan sumber daya manusia yang ada di dalamnya,” jelasnya menyitir terjemahan surat Al Mukminun ayat 71.
Di era digital ini, kata Dian, hendaknya kita isi dengan aktivitas keimanan dan ketakwaan. “Dengan cara itu, Allah akan memberikan kebarakahan dalam kehidupan ini yang dimensinya langit dan bumi, sebagaimana yang Allah serukan dalam surat Al A’raf ayat 96,” ungkapnya.
Dalam ayat yang sama, lanjutnya, Allah pun memberikan gambaran seperti yang pernah terjadi pada masa lalu. “Mereka tidak menghiraukan petunjuk Allah. Bahkan mereka pun mendapat siksa sebagai balasan dari kekeliruan yang telah mereka lakukan,” jelasnya.
Terakhir, pria asal Bekasi, Jawa Barat itu mengajak jamaah dengan berdoa dan memohon kepada Allah, agar senantiasa menjadi hamba yang terbaik. “Tanpa terkecuali berdoa untuk negeri yang tercinta ini, Indonesia, menjadi negeri yang aman dan sentosa, serta berlimpah sumber daya alam untuk kemakmuran masyarakat dan sesama,” tutupnya. (Vita)
Discussion about this post