PWMU.CO – Pantai Kutang, itulah namanya. Unik dan membuat penasaran karena memiliki asosiasi dengan pakaian dalam perempuan. Pantai ini berlokasi di Dukuh Kentong, Desa Labuhan, Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Dari pusat kota Lamongan, wisata ini bisa ditempuh sekitar 59 km atau sekitar 1,5 jam perjalanan. Untuk menuju ke pantai tersebut dari arah Lamongan, pengunjung akan melewati pertigaan Sumlaran, Karanggeneng, Banjarwati (Sunan Drajat), Kranji, Tunggul, Paciran (WBL dan Goa Maharani), Blimbing, Sedayu, Brengkok, dan Brondong.
Sedangkan dari arah Gresik bisa melewati Jalan Daendels dari Manyar, Bungah, Sidayu (Kanjeng Sepuh), Pangkah, Gosari, Wotan, dan Panceng.
Tak prlu merogoh kocek banyak untuk melihat pantai ini. Tiket masuk hanya Rp 3 ribu per orang. Parkir sepeda motor Rp 2 ribu dan mobil Rp 3 ribu. Lokasi parkir sepeda motor dan mobil dekat dengan pintu masuk. Sedangkan bus harus diparkir agak jauh dari pintu masuk sehingga pengunjung harus berjalan kaki untuk sampai di pintu loket.
Selama menuju pintu masuk, pengunjung sudah disuguhi pemandangan laut lepas, perahu nelayan, dan aktivitas para nelayan. Selepas dari pintu masuk, pengunjung harus menelusuri jembatan kayu sepanjang 370 meter di atas laut.
Selama menelusuri jembatan, pengunjung bisa melihat ikan-ikan kecil di bawah jembatan dan bisa ber-selfie ria di beberapa spot foto yang menarik. Salah satunya adalah jembatan kayu berundak kebawah dan menjorok ke laut.
Di atas jembatan tersebut terdapat tiang bertulisan KUTANG akronim dari keindahan, unik, tentram, aman, nyaman, dan gayeng. Di jembatan kayu ini juga ada gazebo dan pengunjung bisa beristirahat sejenak dan berteduh dari terik matahari sebelum melanjutkan perjalanan ke pantai.
Bagi para pengunjung yang tidak membawa makanan dan minuman, sepanjang pesisir pantai banyak warung yang menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman. Warung-warung tersebut menyediakan berbagai jenis makanan di antaranya bakso, mi ayam, mi goreng, gado-gado, rujak, gorengan, nasi pecel, nasi goreng, dan soto. Adapun jenis minuman yang ada di antaranya es blewah, es cincau, es dawet dan es degan.
Pengelola wisata Pantai Kutang juga menyediakan penyewaan perahu kano. Pengunjung bisa menyewa selama 15 menit dengan membayar Rp 20 ribu.
Untuk mengetahui keindahan dan terutama asal usul nama pantai yang unik ini, PWMU.CO mewawancarai Umanto (44) Kepala Unit Pengelola Wisata Pantai Kutang, Selasa (11/6/19).
“Dulu pantai ini banyak sampahnya, salah satunya adalah kutang (BH). Orang-orang yang tinggal di sekitar sini ketika salah satu anggota keluarganya meninggal, mereka membuang kasur dan juga pakaian si mayat ke laut. Dan yang paling banyak terdampar di pantai adalah pakaian dalam wanita, yaitu kutang,” cerita dia.
Dia melanjutkan, warga akhirnya iseng menggantungkan pakaian dalam wanita tersebut di pohon mangrove dekat pantai. Karena banyaknya sampah (baca: kutang) yang bergelantungan di pohon, ada warga yang nyeletuk: pantai kok akeh kutang-e (pantai kok banyak BH-nya) “Dari situ, akhirnya pantai ini dikenal dengan Pantai Kutang sampai sekarang,” terangnya.
Umanto menjelaskan, tahun 2015 pantai ini mulai dikenal oleh masyarakat luas karena ada pengunjung yang meng-upload di medsos. Waktu itu pantai belum dikelola desa, padahal pengunjungnya sudah cukup banyak dari luar desa. Akhirnya pemerintah Kabupaten Lamongan berkunjung ke sini dan meminta segera dibentuk tim pengelola wisata pantai.
Menurut dia, pengunjung pantai ini sekarang tidak hanya dari Lamongan, Gresik, Tuban, dan Bojonegoro. Tetapi dari Jakarta dan Semarang juga.
“Bisa dikatakan wisata pantai ini sudah berskala nasional. Beberapa hari yang lalu, pengunjung satu bus dari Jakarta dan Semarang datang ke sini. Awalnya karena penasaran nama pantainya. Kata mereka unik,” ucapnya.
Semakin hari pengunjung Pantai Kutang semakin banyak. “Kalau pada hari-hari biasa sekitar 500-700 pengunjung. Tapi kalau hari libur seperti ini (libur hari raya dan sekolah) pengunjungnya bisa sampai 20 ribu,” jelasnya.
Wisata Pantai Kurang dibuka pukul 06.30–07.30. Bagi pengunjung yang datang pagi hari jangan lupa membawa payung, topi, dan kacamata untuk melindungi diri dari terik matahari. Bagi pengunjung yang ingin menghindari terik matahari, bisa datang pada sore hari sambil menikmati suasana sunset di pinggir pantai.
Selain namanya yang unik, pantai ini memiliki pasir yang putih bersih, pohon mangrove, dan panorama pantai yang eksotik. Apalagi sore hari, pengunjung bisa bermain pasir, berenang, bermain perahu kano, ayunan di tengah laut, ber-selfie. “Pohon mangrove disekitar pantai juga biasanya dipakai prewedding. Kalau untuk prewedding dikenai biaya Rp 100 ribu”, katanya.
Umanto berharap Pantai Kutang menjadi alternatif wisata lain di daerah pesisir Lamongan. “Untuk rencana ke depan, pengelola akan menambahi beberapa gazebo lagi,” ujarnya. (Nasikin)
Discussion about this post