PWMU.CO-Sistem pemilu yang baik berpeluang melahirkan pemimpin yang baik. Sebaliknya sistem pemilu yang buruk berpotensi lahirnya pemimpin buruk. Runyamnya, pelaksanaan pemilu 2019 merupakan terburuk.
Hal itu disampaikan Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr Ma’mun Murod dalam pertemuan antar PCM se Kabupaten Banyuwangi di Rogojampi, Ahad (25/8/2019).
Mestinya, kata dia, aturan dibuat lebih dahulu. Bukan pemilu akan diadakan aturannya baru dibuat. Jika begitu aturan hanya akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
Dia mengingatkan, supaya berhati-hati dalam memilih partai. Ada tiga kategori partai di Indonesia ini. ”Yakin partai elite massa, partai massa elite, dan partai ternak,” kata sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
Kalau mau aktif di partai, dia menyarankan, jangan sampai masuk ke partai kategori partai ternak. Karena partai ternak hanya memperjuangkan kepentingan pemodalnya saja.
Ketua Pusat Studi Islam dan Pancasila itu menyatakan, contoh sistem yang baik adalah sistem pemilihan ala Muhammadiyah dalam melahirkan pemimpin-pemimpin persyarikatan. ”Model sistem yang diterapkan di Muhammadiyah susah untuk diintervensi oleh pihak lain,” tambahnya. (*)
Penulis Mufti Editor Sugeng Purwanto