PWMU.CO – Beberapa meja tampak berjajar rapi di halaman TK Aisyiyah 36 Perumahan Pongangan Indah (PPI), Manyar, Gresik. Di atas meja, beberapa sangkar dan kotak transparan yang di dalamnya berisi binatang peliharaan, seperti burung, ikan, kelinci, hamster, kucing, dan kura-kura tertata di sana.
Pagi itu, Selasa (5/11/19) siswa TK Aisyiyah 36 PPI merayakan puncak tema “Binatang”. Para siswa membawa binatang peliharaan dari rumah dan memperkenalkan binatang yang dibawanya kepada teman-teman dan guru.
Tak hanya siswa dan guru, perayaan puncak tema kali ini juga mengundang Komunitas Pencinta Reptil. Mereka menjelaskan beberapa hewan yang dibawa, seperti ular, iguana, dan kadal. Mereka menjelaskan: dari mana asalnya, apa saja makanannya, dan bagaimana cara merawatnya. Selain membawa binatang reptil, mereka juga membawa kura-kura, musang, dan tupai.
Anak-anak sangat antusias saat kakak-kakak dari komunitas reptil menunjukkan berbagai macam binatang yang dibawa. Bahkan beberapa anak tidak takut untuk melihat lebih dekat ke depan.
Koordinator Kesiswaan Nur Lia Farida SPd menyampaikan, pihaknya sengaja mendatangkan komunitas pencinta reptil agar dapat mengedukasi siswa supaya tahu bahwa binatang liar pun harus dijaga, tidak boleh disakiti, apalagi dibunuh, karena binatang pun makhluk Allah. “Anak-anak sangat polos dan penasaran. Mereka tidak takut dan ingin memegang semua binatang satu persatu,” ujarnya.
Perayaan puncak tema semakin spesial dengan kehadiran exchange participant (peserta pertukaran) asal Portugal Renata Machado Krakhofer Marnoco e Sousa yang datang bersama Penanggung Jawab International Class Program (ICP) SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Pradita Eka Putri. Renata bertugas di SDMM sejak 7 Oktober 2019.
Kehadirannya disambut Tari Gembira oleh perwakilan siswa kelompok B. Renata pun mengambil gambar dan video dari kamera ponselnya.
Di hadapan anak-anak, guru, dan beberapa orangtua siswa yang hadir, Renata mengaku sebelum datang ke Indonesia dia berpikir segala sesuatunya akan sulit, namun ternyata tidak sesulit yang dia kira.
“At first I think there will be difficulties here, but everything is not as difficult as what I mean,” ujarnya. Ia juga mengaku senang terutama dengan keluarga Belva yang sangat baik dan banyak membantunya. Belva adalah siswa TK Aisyiyah 36 PPI, adik Alma Malaeka Az Zahra, siswa kelas III Zaitun SDMM, yang menjadi hostfamily Renata selama enam pekan di SDMM.
Renata mengatakan, cuaca di Gresik sangat panas. “The weather here is so hot and the water also like a soup,” ujarnya sambil tertawa. Menurutnya air di Gresik terasa seperti sop.
Saat bergabung dengan komunitas pencinta reptil, Renata memilih berdiri di tepi. Dia menolak saat beberapa kali ditawarkan untuk berdiri di tengah, karena takut, terutama dengan ular.
Menjelang acara berakhir, Renata mencoba mendekat. Ia ingin mencoba berfoto dengan ular yang dikalungkan di lehernya. Ekspresinya tampak sedikit takut, namun ia memberanikan diri sambil memegang ular yang ada di badannya.
Melihat ekspresi lucunya itu, anak-anak, guru, dan komite sontak tertawa. “I feel tingly and very nervous because I never touch it before,” ucap Renata. Dia merasa geli dan gugup, karena tidak pernah menyentuh ular sebelumnya. (*)
Kontributor Anik Nur Asia Mas’ud. Editor Mohammad Nurfatoni.