Cara Spemdalas supaya Siswa Berani Berkarya, liputan Kontributor PWMU.CO Ichwan Arif
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik memiliki cara bagaimana siswa kelas IX, khususnya, memiliki karya berupa cerita pendek (cerpen) sebelum mereka lulus dari sekolah.
Di semester genap ini, dalam pelajaran bahasa Indonesia, siswa Spemdalas mengikuti ujian praktik berupa menulis cerpen. Dalam proses penulisan, mereka diberikan dua alternatif tema: Kasih Sayang Orangtua dan Persahabatan.
Sebelum melakukan proses ujian praktik, mereka diberikan review materi semester ganjil. Mulai dari struktur teks, tata bahasa, dan mengolah ide cerita yang memiliki kemenarikan.
Materi ini diberikan satu pekan sebelum mereka menjalani ujian praktik. Bekal ini diharapkan bisa menjadi penguatan sekaligus motivasi sehingga mereka bisa memulai proses belajar. Tidak kalah pentingnya lagi adalah siswa juga diberikan materi contoh-contoh bagaimana memulai cerita, membuat rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi di akhir cerita.
“Pengetahuan tentang struktur cerpen ini sangat penting dalam membangun sistematis cerpen ketika kita buat. Bagaimana kita membangunide cerita awal, menempatkan masalah yang nanti menjadi komplikasi, dan membuat resolusi,” ujar Anis Khoirun Nisa’ Ambarwangi, Selasa (11/1/21), siswa yang menulis cerpen berjudul Lebih dari Sahabat ini.
Anis, sapaan akrabnya, memaparkan dengan bekal ilmu tersebut, diharapkan cerita memiliki ketertarikan lebih bagi pembaca. Cerpen dengan tema persahabatan, dia mengisahkan bagaimana persahabatan harus dipupuk meskipun diderah permasalahan.
“Mengolah masalah menjadi sangat penting karena di sinilah awal pemenarikan cerita.”
Menulis di Atas kertas
Menghindari dari copy paste atau plagiat dari cerpen karya orang lain, siswa diwajibkan menulis di atas kertas. Mereka dilarang membaca draf atau naskah dari rumah ketika melakukan ujian praktik. Menulis di atas kertas folio bergaris, mereka dituntun membuat karya original berupa cerpen karya sendiri.
Memang, proses ini adalah langkah bagaimana sekolah sangat mengapresiasi karya mereka. Lepas dari cerpen bagus, sedang-sedang saja, atau kurang, tetapi proses ini menjadi proses belajar, memberikan pengalaman pada siswa dalam menulis karya.
“Ujian praktik menulis cerpen ini menjadi proses kita menuangkan ide, kreativitas, dan imajinasi dalam mencipta cerita. Metode ini sangatlah penting dalam memotivasi kita untuk belajar secara langsung menulis cerpen,” tutur Nafisha Aleyda Ramadhani.
Baca sambungan di halaman 2: Zona Kreativitas