Meneladani Az-Zubair bin Awwam, Sahabat yang Dijamin Masuk Surga; Liutan Idul Fitri oleh Tri Eko Sulistiowati
PWMU.CO – Ribuan warga Muhammadiyah Sukolilo, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya mengikuti shalat Idul Fitri di halaman SD Muhammadiyah 9 Surabaya, Rabu (10/4/2024).
Sebagai imam dan khatib ialah Ali Junaidi MHi. Dia memimpin shalat dengan bacaan al-Quran yang fasih, tartil, dan merdu. Sedangkan khotbahnya mengusung tema Mengikuti Jalan Indah yang Dilalui Rasulullah dan Sahabatnya.
“Menjadi jiwa yang merasakan kesucian dan kemenangan setelah puasa Ramadan tentunya dengan meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan segala peningkatan yang terbaik, jiwa yang fitrah yaitu meniti jalan calon penghuni surga,” ujarnya.
Ustadz Ali, sapaannya, lalu menjelaskan tentang kisah salah satu sahabat Nabi yang termasuk as-sabiqun al-awwalun yakni 10 orang yang pertama masuk Islam. Dia adalah Az-Zubair bin Al-Awwam, yang juga termasuk salah satu dari 10 sahabat yang dijamin masuk surga. Ia memiliki kontribusi besar dalam Perang Riddah melawan suku-suku pemberontak di Arab.
“Dengan mengikuti jalan-jalan indah yang dilalui rasul dan 10 sahabat yang dijamin masuk surga di antaranya melalui empat jalan yaitu iman yang kokoh, cinta besarnya hanya kepada Nabi SAW setelah cintanya pada Allah SWT, jiwa perjuangannya selalu ringan untuk berjihad di jalan Allah, dan bersedekah di jalan Allah,” tuturnya.
Dikisahkan dalam sejarah, ketika Az-Zubair bin Al-‘Awwam disiksa oleh pamannya yang bernama Naufal bin Khuwailid, Zubair berkata, “Sekeras apapun engkau menyiksaku aku tak akan kembali pada agama nenek moyang.” Begitulah kekokohan imannya.
Tak hanya itu, ketika ia mendengar Rasulullah SAW akan dibunuh oleh orang kafir Quraisy maka ia pun bergegas mencari Rasulullah dan mengatakan, “Aku bertekad akan membunuh orang yang akan mencelakaimu.” Demikian gambaran cintanya pada Rasulullah SAW setelah ia mencintai Allah SWT.
Sosoknya yang tinggi besar menjadi keuntungan tersendiri baginya dalam setiap peperangan. Dengan ciri khasnya mengenakan jubah kuning ia lumpuhkan musuh-musuhnya.
Pernah saat perang berlangsung Nabi berkata, “Wahai Zubair perangilah orang kafir!” Tatkala Nabi melihat ke arah Zubair ternyata sesungguhnya ia bukan Zubair melainkan Malaikat Allah yang diturunkan untuk membantu Nabi. Salah satunya berwujud mirip dengan Zubair
Dari peristiwa inilah Nabi bersabda sesungguhnya setiap nabi punya pengikut setia dan pengikutku adalah Zubair. Di riwayat lain juga disebutkan Nabi berkata, “Tetanggaku di surga adalah Az-Zubair bin Awwam.”
Sebagai pamungkas dari khotbahnya, Ustadz Ali menyimpulkan pelajaran yang bisa diambil dari kisah Az-Zubair bin Awwam bahwa nasab tidak menjamin seseorang masuk surga. Siapapun berhak mendapatkan jaminan surga karena cintanya pada Nabi dan sedekahnya tak melihat waktu, sehingga shaf-shaf masjid tetap penuh walau Ramadhan telah berlalu.
Lalu Ustadz Ali berpesan, “Rasul menegaskan bisa saja kita tak pernah bertemu dengan Nabi tapi ketika jalan hidup kita disesuaikan dengan mereka maka kata nabi “Kelak mereka akan dikumpulkan di Padang Mahsyar dengan orang-orang yang mereka cintai.’ Tentunya dengan meneladani Nabi dan para sahabat menunjukkan kita sudah fitrah,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni