Ilustrasi peradaban dengan akhlak, Sumber: Islamrahmah
Ahmad Taufiq Harahap – Pegiat Sosial
PWMU.CO – Sejarah yang menjadi peradaban merupakan suatu pelajaran kepada setiap manusia, banyak kisah dan juga permasalahan yang telah diselesaikan pada zaman Rasulullah dan juga para Nabi. Seiring kemajuan masa maupun zaman banyak hal-hal yang terlupakan, padahal di satu sisi hal-hal tersebut sangat penting dalam kehidupan alam semesta. Teknologi yang terus berkembang, baju-baju yang semakin bervariasi, dan kendaraan yang semakin beragam.
Pada keadaan tersebut adab dan akhlak yang selalu ada di setiap langkah manusia, keberadaan yang tak bisa dilihat oleh mata kepala karena tidak memiliki wujud. Banyak kebiasaan baik yang sudah terlupakan, begitu juga dengan adab dan akhlak semakin tidak dipergunakan, bahkan dua hal penting tersebut di sebagian tempat sudah terputar dan terlupakan. Pada ayat suci Al-Qur’an telah dijelaskan bahwasanya, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21).
Pada ayat ini menjelaskan bahwa seseorang yang ingin memiliki Adab baik, maka ia harus mengikuti adab yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dan adab juga kepada Allah SWT lebih penting, sehingga pada setiap kegiatan yang dijalankan akan bersamaan dengan adab baik ketika berhubungan dengan setiap orang mau alam semesta. Rasulullah SAW juga merupakan suri tauladan bagi setiap manusia terkait adab dan akhlak yang akan selalu berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat.
Kemudian ada juga dijelaskan pada surah Al-Qolam yang artinya “ Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Qs. Al-Qolam: 4). Ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad adalah teladan bagi umat Islam dan bertugas menuntut manusia agar memiliki akhlak yang mulia.
Pada kedua ayat tersebut menjelaskan bahwa pentingnya adab maupun akhlak telah dijelaskan dan diserukan sejak zaman Nabi dan Rasulullah SAW. Banyak bentuk adab dan akhlak yang ditemui pada setiap kegiatan bermasyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Adapun adabnya seperti adab menuntut ilmu, adab berteman, adab menghormati seseorang, dan banyak lainnya. Begitu juga akhlak yang selalu beriringan dengan adab, ketika akhlak nya ataupun perbuatan nya baik dan indah, maka baik dan indah pula adab yang dimilikinya.
Sebaliknya jika akhlak nya buruk, maka adab hingga apa yang dicapainya maupun yang dimilikinya akan buruk pula. Dapat diambil salah satu Hadis yang berkaitan dengan adab dan akhlak terkait berkehidupan sehari-hari.
“Dari Abu Dzar dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku: “Janganlah kamu menganggap remeh sedikitpun terhadap kebaikan, walaupun kamu hanya bermanis muka kepada saudaramu (sesama muslim) ketika bertemu.” (HR. Muslim)
Pada Hadis tersebut menjelaskan sebagai sesama muslim haruslah saling menghormati dan saling menghargai, pada saat seseorang membutuhkan bantuan alangkah baiknya kita membantunya, kemudian menghargai setiap muslim yang berada disekitar kita tanpa membeda-bedakan dengan keadaan maupun posisi yang dimiliki.
Pada hal-hal tersebut dapat kita ambil beberapa pelajaran yang akan menjadi pedoman dikemudian zaman maupun masa yang akan berkelanjutan maju. Hal yang pertama yaitu pentingnya menghormati dan saling menghormati satu sama lain, yang lebih muda menghormati dan yang lebih tua menghargai dan menyayangi. Hal yang kedua perlu kita ingat bahwa zaman dan masa boleh berganti maupun berkembang dan maju, akan tetapi adab dan akhlak merupakan warisan peradaban yang harus selalu melekat pada diri setiap umat muslim.
Hal yang terakhir dan merupakan poin ketiga adalah umat muslim harus menjadi contoh bagi umat lainnya dalam sisi kebaikan dan meneladani Rasulullah SAW yang merupakan suri tauladan dalam menerapkan adab dan akhlak Al-Karima. Sebaik-baik nya manusia adalah yang dapat bermanfaat bagi manusia lainnya, semoga dengan opini yang saya tulis dapat bermanfaat bagi setiap yang membacanya, dan perlu diingat manusia adalah tempat salah dan lupa, jika ada kesalahan pada tulisan saya mohon dimaafkan.
Editor Teguh Imami