PWMU.CO – Kunci mencapai kehidupan yang sukses di dunia dan akhirat, seorang muslim harus dapat mengamalkan surat al-mukminun ayat 1-11 :
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَۙ ١ الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ ٢ وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَۙ ٣ وَالَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فٰعِلُوْنَۙ ٤ اِلَّا عَلٰٓى اَزْوَاجِهِمْ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَاِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَۚ ٦ فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَاۤءَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْعَادُوْنَۚ ٧ وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَۙ ٨ وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَافِظُوْنَۘ ٩ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْوٰرِثُوْنَۙ ١ الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ١١
Dalam kandungan ayat ini, Allah SWT memberi pernyataan bahwasanya sungguh beruntung orang muslim yang beriman, jika mereka bisa memenuhi beberapa syarat di antaranya, khusyuk dalam shalat.
Khusyuk di sini bermakna tenang. Untuk mendapatkan ketenangan, syaratnya baju yang dipakai harus bersih begitu juga dengan tempat shalat yang harus bersih dan sejuk.
“Selain itu juga harus memahami bacaan shalat serta kandungan ayat yang dibaca dan didengarnya,” terang Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pasuruan, H Ahmad Samsoni SAg MPd di hadapan warga Muhammadiyah dan Aisyiyah Tulangan saat mengisi kajian Ahad Pagi PCM Tulangan dengan tema “Al-Quran Kunci Kebahagian Dunia dan Akhirat” di Masjid Nurul Huda Kepunten Tulangan Sidoarjo, Minggu (10/11/2024).
Kedua, menjauhkan diri dari hal yang tidak berguna. Ketiga, menunaikan zakat. Keempat, menjaga kehormatan dengan menjauhi zina. Kelima, menjaga amanah dan janji. Keenam, shalat malam dan memohon ampunan di pagi dan sore hari.
“Barangsiapa yang sanggup mengamalkannya, maka Allah SWT memastikan mereka akan sukses hidup di dunia dan di akhirat akan mendapatkan surga Firdaus,” ujarnya.
Dengan penuh semangat, Ustadz asal Pasuruan itu juga mengingatkan para jamaah untuk meningkatkan rasa syukur dan membiasakan diri membaca doa pilihan yang diajarkan Rasulullah SAW.
Sebagaimana terdapat dalam kumpulan doa utama (alma’surat) yang ditulis Imam Hasan Al Bana. Pertama,
اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma ‘afini fi badani, Allahumma ‘afini fi sam’i, Allahumma ‘afinii fi bashari la ilaha illa anta. Allahumma inni a’udzu bika minal kufri wal faqri. Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qabri. La ilaha illa anta.
Artinya: “Ya Allah sehatkanlah badanku. Ya Allah, sehatkanlah pendengaranku. Ya Allah, sehatkanlah penglihatanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kefakiran. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Tuhan selain Engkau.”
Dalam kandungan doa Allahumma afini fii badani, Allahumma ‘afini fi sam’i, Allahumma ‘afinii fi bashari la ilaha illa anta memiliki makna Ya Allah allah engkau berikan kesehatan kepada badanku, pendengaranku, dan penglihatanku”.
Hal tersebut bisa dimaknai bahwasanya dalam hidup yang terpenting dan paling utama itu adalah kesehatan, baik jasmani maupun rohani. “Meskipun usia kita sudah tua, namun masih sehat wal’afiat serta bisa menjalankan ibadah kepada Allah SWT,“ ungkap Ustadz Kondang asal Pasuruan itu.
Ia juga menyampaikan bahwa, ditambahkan rezeki itu bukan uang saja, tetapi kesehatan juga rezeki. Umur yang panjang juga rezeki, memiliki kesempatan mengikuti majelis ilmu dan shalat berjamaah ke masjid juga rezeki serta keluarga yang harmoni merupakan rezeki.
“Mudah-mudahan rezeki yang kita peroleh, menjadi barokah dunia dan akhirat serta semoga hidup ini husnul khotimah,“ ucapnya.
Selanjutnya doa yang kedua, Allahumma inni a’udzu bika minal kufri wal faqri yang memiliki arti Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kefakiran.
Dua kalimat sifat yang selalu sejoli adalah orang fakir sangat dekat dengan kekufuran atau kekafiran. Begitu juga sebaliknya, orang yang kufur nikmat juga dekat dengan kekafiran.
Fakir bisa diartikan sebagai orang yang memiliki kebutuhan sangat banyak, tetapi penghasilan tidak ada sama sekali. Untuk memberantas kefakiran dan kebodohan merupakan salah satu fungsi Muhammadiyah, dengan semua Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang dimilikinya.
Jika berbicara miskin, semua orang banyak yang merasa dan mengaku masih miskin, meskipun penghasilan mereka sudah miliyaran, seperti para pejabat yang korupsi atau orang kaya yang enggan mengeluarkan zakat dan sedekahnya.
“ini jiwa mereka yang miskin,” terangnya.
Doa ketiga, Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qabri. La ilaha illa anta. Ayat tersebut memiliki arti Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Tuhan selain Engkau.
“Siksa kubur itu benar adanya, mari kita berlindung kepada Allah SWT dari pedihnya azab kubur dengan menjadikan al-Quran sebagai kunci kebahagiaan dunia dan akhirat,” tegasnya.
Doa Keempat adalah doa yang sering dilafalkan Rasulullah SAW.
اَللَّهُمَّ قَنِّعْنِيْ بِمَا رَزَقْتَنِيْ وَبَارِكْ لِيْ فِيْهِ وَأخْلُفْ عَلَيَّ كُلَّ غَائِبَةٍ لِيْ بِخَيْرٍ
Artinya: Ya Allah, anugerahilah aku sifat qana’ah atas dengan apa yang telah Engkau rezekikan padaku dan berkahilah aku dalam rizeki tersebut, dan gantilah atasku setiap sesuatu yang hilang dariku dengan kebaikan.”
“Rezeki yang cukup itu enak, tidak harus banyak tapi cukup. Arti cukup itu tidak harus kaya, tapi mencukupi kebutuhan hidup. Mintalah kepada Allah, Ya Allah engkau jadikan rezeki yang barokah, baik di dunia dan di akhirat, walaupun rumah jelek yang penting hati tenang dan nyaman,” ucapnya.
وَأخْلُفْ عَلَيَّ كُلَّ غَائِبَةٍ لِيْ بِخَيْرٍ
Artinya: Ya Allah gantilah rezeki yang hilang dengan rezeki yang banyak).