PWMU.CO – Muhammadiyah itu tidak eksklusif hanya buat warga persyarikatan sendiri. Tapi untuk umat, bangsa dan kemanusiaan. Hal itu dikatakan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Saad Ibrahim saat penandatanganan nota kesepahaman di Kantor Perum Perhutani Divre Jatim, Jalan Genteng Kali Surabaya, Jumat (3/8/2018).
Saad mengatakan, didirikannya Muhammadiyah oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 untuk tujuan kemaslahatan umat, bangsa dan kemanusian. “Nah, komitmen Muhammadiyah untuk itu salah satunya ditunjukkan dengan ikut berperan serta dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa,” katanya.
Dosen Pascasarjana UIN Maliki Malang ini mencontohkan, sekolah-sekolah Muhammadiyah yang berdiri di Indonesia Timur misalnya, tidak khusus hanya untuk umat Islam saja. Tapi juga terbuka untuk umat beragama lain. Bahkan, mayoritas siswa yang bersekolah di lembaga pendidikan Muhammadiyah itu malah beragama Nasrani. “Di Papua ada kepala daerah yang alumni sekolah Muhammadiyah,” terangnya.
Selain itu, lanjut dia, Muhammadiyah berperan besar memberikan pelayanan kesehatan melalui pendirian rumah sakit. Juga pelayanan sosial dengan pendirian panti asuhan serta gerakan kemanusiaan lainnya. “Insya Allah, Muhammadiyah juga selalu hadir membantu setiap kali ada bencana karena didorong oleh rasa kemanusiaan,” tegasnya.
Sementara soal menjaga kelestarian hutan, Saad mengungkapkan, itu adalah bagian penting dari pengamalan nilai ajaran Islam. Sebab hutan adalah paru-paru dunia. Maka dari itu, penting bagi Muhammadiyah untuk menjaga hutan agar tetap lestari. Salah satunya dengan menanam kembali hutan-hutan yang telah gundul.
“Kalau orang terdahulu mewariskan kelestarian hutan pada kita, maka kita juga harus bisa melakukan itu untuk masa depan anak cucu kita. Dengan menjaga hutan kita turut memberi sumbangsi bagi dunia,” tegasnya.
Dia berharap, selain mampu menjaga kelestarian hutan, kerja sama antara Muhammadiyah dengan Perhutani yang melibatkan LMHD Asri ini bisa bermanfaa untuk kepentingan menyejahterakan masyarakat sekitar kawasan hutan.
“Semoga kerja sama antara Perhutani dan civil society, dalam hal ini Muhammadiyah ini bisa berjalan dengan baik dan membawa manfaat,” pungkasnya. (Aan)