Peristiwa Gerhana Waktunya Hijrah dari Maksiat dan Kegelapan

Ustadz Helmy Guci Al Finagy khotbah gerhana matahari di Masjid KH Ahmad Dahlan Sidayu. (Bahi/PWMU.CO)

PWMU.CO -Masjid KH Ahmad Dahlan Sidayu Gresik mengadakan shalat gerhana matahari berjamaah setelah shalat Duhur, Kamis (26/12/2019). Imam dibawakan Ustadz Faiz Hidayatullah dengan membaca surat Ibrahim yang menyeru kepada umat manusia  untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah.

Khotib Ustadz Helmy Guci Al Finagy dari Padang Pariaman. Dia menyampaikan khotbah, peristiwa gerhana matahari adalah fenomena alam yang merupakan salah satu tanda tanda dari kebesaran Allah swt.

Dia mengatakan, pada zaman Rasulullah terjadi gerhana matahari cuma sekali dan ketika terjadi gerhana Rasul keluar dari rumahnya dan suasana seakan-akan kiamat akan terjadi.

Kemudian Rasul memanggil sahabat-sahabatnya untuk shalat dan khotbah memberi nasihat agar kita bersyukur akan nikmatNya. “Maka jika engkau melihat gerhana hendaklah bertakbir, shalatlah dan bersedekahlah,” katanya menirukan hadits Nabi.

Ustadz Helmy melanjutkan, peristiwa gerhana juga bisa jadi tanda-tanda begitu dekatnya kita dengan hari kiamat karena penduduk bumi ini sudah  banyak melakukan dosa dan kemaksiatan.

 “Dan tidaklah seseorang dari hamba-hamba bermaksiat seakan-akan mereka bermaksiat itu tidak mendapatkan siksaanNya.dan Allah telah bersumpah demi matahari dan bulan bahwa mereka yang bermaksiat itu akan mendapatkan balasan yang amat pedih,” katanya.

 Disampaikan, Rasulullah telah mengingatkan agar manusia meninggalkan kemaksiatan sejauh  mungkin agar kita terhindar dari azab yang pedih.

”Dalam kehidupan yang penuh kemaksiatan, orang mulai meninggalkan majelis ilmu, malas membaca Alqur an, meninggalkan shalat jamaah di masjid, meninggalkan sedekah sehingga kita terasa jauh terhadap Allah swt,” tandasnya.

Maka di momentum peristiwa  gerhana ini, sambung dia, kita mulai berhijrah untuk kembali bersemangat mengingat Allah swt kemudian menjadi orang yang menjaga kecerdasan dengan menjadi ahli pikir yang selalu mengingat kebesaran Allah. (*)

Penulis Muhammad Bahi  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version