Kantin Smamita Favorit Kohei Umeda

Kantin Smamita menjadi tempat favorit guru asing dari Jepang Kohei Umeda. Hal itu disampaikannya saat acara perpisahan di SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo, Senin (16/3/20) pagi.
Kohei Umeda (tengah) saat memberikan ucapan perpisahaan kepada guru Smamita. (Wahyu/PWMU.CO)

PWMU.CO – Kantin Smamita menjadi tempat favorit guru asing dari Jepang Kohei Umeda. Hal itu disampaikannya saat acara perpisahan di SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo, Senin (16/3/20) pagi.

Guru Bahasa Jepang itu sudah mengabdi di Smamita kurang lebih tujuh bulan. Keakraban dan suasana kekeluargaan yang tercipta selama ia mengabdi sudah demikian kental. Perpisahan pagi itu menjadi momen sakral baginya, termasuk para pendidik di Smamita.

Dalam acara tersebut Kohei Umeda mengaku terkesan mengajar di Smamita. Selain mengajar di Smamita, ia juga mengajar di SMK PGRI 13 Surabaya. “Yang paling saya suka dari SMA Muhammadiyah 1 Taman adalah kantin Smamita,” ungkapnya.

Ia mengaku suka menu kantin Smamita. Menurutnya, semua makanannya enak. “Pertama kali saya mencoba mie ayam. Kemudian saya coba menu lain seperti soto ayam, pecel, rawon, dan lainnya ternyata semua enak,” tambahnya.

Kohei Umeda mengatakan, ia akan menyimpan semua kenangan selama mengajar di Smamita. “Saya mengajar siswa, makan dengan anak-anak di kantin, study tour siswa di Bali hingga family gathering dengan guru di Malang. Semua kenangan itu akan saya simpan,” ungkapnya haru.

Apresiasi untuk Kohei Umeda

Kohei Umeda akan kembali ke Jepang pada Selasa, 17 Maret 2020. Selama tujuh bulan di Smamita, ia sangat dibantu oleh guru-guru di sana.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Smamita Drs Zainal Arief menyampaikan permohonan maaf apabila dalam kebersamaan selama ini ada kesalahan dan kekhilafan yang pernah tertoreh. Zainal Arief mengungkapkan, Kohei adalah guru yang sangat menyenangkan. “Kohei adalah guru Jepang  yang sangat ramah dan selalu bersyukur atas apa yang didapatnya,” ujarnya.

Soal makanan, Kohei Umeda suka dengan beragam jenis makanan yang disajikan oleh sekolah. Ia tidak pilih-pilih makanan. “Bahkan ketika Pak Emil membelikan pentol yang ditusuk atau cilok, Kohei tetap mau memakannya. Orang seperti itu adalah tipe orang bersyukur,” ungkapnya.

Melalui momen ini, Zainal Arief juga mengucapkan banyak terima kasih atas jasa-jasa Kohei Umeda. Selamat tinggal Sensei Kohei Umeda. (*)

Penulis Wahyu Murti. Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version