Zona Merah Corona Jatim Bertambah 5

Zona merah daerah Covid-19 Jatim bertambah menjadi 18 kabupaten/kota. (Faisol/PWMU,CO)
Zona merah daerah Covid-19 Jatim bertambah menjadi 18 kabupaten/kota. (Faisol/PWMU,CO)

PWMU.CO– Zona merah Corona di Jawa Timur bertambah lima kabupaten yaitu Banyuwangi, Pamekasan Tulungagung, Jombang, dan Kota Blitar. Lima daerah itu masuk zona merah setelah terdapat pasien yang dinyatakan positif Covid-19.

Demikian pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam jumpa pers di Gedung Grahadi, Ahad (29/3/2020) sore ini.

”Kini lima wilayah baru tersebut masuk ke dalam zona merah Covid-19. Daerah bertambah setelah ada penderita positif yang ditemukan di wilayah tersebut,” tambahnya.

Gubernur Khofifah menambahkan, hingga saat ini ada 18 wilayah di Jatim yang masuk zona merah Corona. Sebelumnya, zona merah di Jatim ada di 13 wilayah. Yakni Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kabupaten Malang, Kota Malang, Batu, Kabupaten Blitar, Lumajang, Jember, Situbondo, Magetan, Kabupaten Kediri, dan Kota Kediri.

Jumlah pasien baru sebanyak 13 orang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Angka tersebut menjadikan jumlah kasus bertambah.

Dari 13 pasien baru, dua di antaranya di Situbondo, dua Lumajang, satu Surabaya, satu Sidoarjo, satu Kota Malang, satu Jember, satu Banyuwangi, satu Pamekasan, satu Tulungagung, satu Blitar dan satu Jombang.

Sekarang total warga Jatim yang positif Covid-19 berjumlah 90 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 336 orang, dan Orang Dalam Pantauan (ODP) 5.071 orang.

Pasien Sembuh

Gubernur juga melaporkan ada 5 orang sembuh yaitu 3 dari Surabaya dan 2 dari Malang. ”Kita juga ikut berduka karena ada 3 yang meninggal, 1 di Surabaya, 1 Magetan 1 Gresik,” ujarnya.

Sebaran pasien positif Covid-19 di Jatim.

Ditegaskan, melihat perkembangan ini masyarakat diminta menjaga kewaspadaan dan kesiapsiagaan penuh, jangan sampai lengah.

Meski zona merah Corona bertambah, Khofifah menyatakan tidak akan melakukan lockdown. Yang dilakukan hanya pengetatan wilayah tertentu agar tidak ada masyarakat berkumpul.

Di beberapa daerah jalan-jalan sudah banyak yang disekat atau ditutup agar tidak dilewati banyak orang. ”Ini bagian dari upaya untuk mengurangi penyebaran virus Corona,” katanya. (*)

Penulis Faishol Taselan Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version