Virtual Class Spemdalas Penuh Variasi

Virtual Class Spemdalas menyiapkan 4 pembelajaran secara daring untuk siswa disampaikan Anis Shofatun SSi MPd  dalam acara sosialisasi metode pembelajaran pada siswa kelas VIII dan IX secara daring, Senin (13/7/20).
Virtual Class Spemdalas. Anis Shofatun SSi, MPd (pojok kiri bawah) sedang menjelaskan isi slide dalam acara sosialisasi metode pembelajaran (tangkapan layar Ichwan Arif/PWMU.CO)

PWMU.COVirtual Class Spemdalas menyiapkan variasi pembelajaran secara daring untuk siswa. Hal itu disampaikan Anis Shofatun SSi MPd dalam acara sosialisasi metode pembelajaran siswa kelas VIII dan IX secara daring, Senin (13/7/20).

Waka Pengembangan Pendidikan SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik ini mengajak siswa menjadi pelajar tangguh saat pandemi Covid-19 dengan penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Menurutnya siswa harus siap.

“Siswa Spemdalas harus menjadi pelajar yang tangguh, disiplin, dan tidak kenal menyerah,” ujarnya.

Dia menjelaskan siswa harus siap menjalani PJJ. Untuk itu, lanjutnya, virtual class sudah disiapkan untuk memberikan pelayanan pendidikan untuk seluruh siswa. Siswa bisa langsung mengakses Virtualclass.smpm12gkb.sch.id.

Di dalam virtual class tersebut sudah disediakan beberapa komponen. Yakni e-book semua mapel, jadwal pelajaran dan materi belajar per mata pelajaran. Juga modul, video pembelajaran, aktivitas pembelajaran, dan juga asesmen.

“Metode pembelajaran dengan menggunakan virtual class dengan teknis tatap muka online melalui Zoom sebanyak dua kali dalam satu pekan dan tiga kali untuk kelas ICP (International Class Program). Juga privat class melalui WA,” jelasnya.

Butuh Komitmen dan Konsekuensi

Anis menjelaskan dalam menjalani PJJ di masa Covid-19 ini siswa harus tetap fokus terhadap tanggung jawab belajar dan pengembangan passion-nya.

“Siswa harus tetap kreatif dengan tidak ada waktu yang disia-siakan, peduli memberi manfaat lebih kepada sekitar. Tidak ego terhadap kepentingan atau kesenangan diri, dan terus taat sama Allah, jaga etika, santun, dan tawadhu,” ujarnya.

Dalam menjalani virtual class, siswa diminta memiliki komitmen. Mulai dari pembiasaan pagi, shalat Dhuha, dan mengaji. “Aktif mengikuti PJJ dengan Zoom dan menuntaskan tugas yang diberikan guru secara online,” ujarnya.

Siswa juga harus membangun komitmen diri sendiri. Bagi waktu makan dan istirahat. Kapan waktu belajar dan mengembangan diri, bermain dan refreshing, serta berolahraga.

“Yang tidak kalah pentingnya, siswa harus bisa menjalin komunikasi dengan baik, dengan orangtua dan juga guru,” katanya.

Anis menambahkan dengan sistem PJJ, pihak sekolah berharap siswa bisa mengikuti semua rangkaian pembelajaran dengan disiplin dan penuh tanggung jawab. Untuk itu, sekolah juga memberikan konsekuensi logis bagi siswa yang tidak mengikuti aktivitas pembelajaran online melalui Zoom tanpa pemberitahuan orangtua ke wali kelas.

“Satu kali absen siswa membaca al-Quran satu surat di luar juz 30 bersama guru mapel atau wali kelas. Dua kali absen siswa membaca al-Quran dan menulis cerita. Tiga kali absen siswa membaca al-Quran, infak minimal Rp 25 ribu, latihan sebanyak 10-20 soal. Dan empat kali absen wali kelas akan menghubungi orangtua bersama siswanya,” tandasnya. (*)

Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version