Kriteria Sekolah Unggul Versi Majelis Dikdasmen dan PNF

Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah Didik Suhardi memaparkan kriteria sekolah unggul di Rakornas (Wigatiningsih/PWMU.CO)

PWMU.CO – Sekolah unggul menurut H Didik Suhardi PhD mempunyai beberapa kriteria. Kriteria tersebut disampaikan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah pertemuan hari ketiga, di Auditorium Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah, Ahad (2/6/2024).

Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Didik Suhardi menyampaikan pentingnya Sekolah/ Madrasah Muhammadiyah fokus menciptakan keunggulan. Agar Penerimaaan Peserta Didik Baru (PPDB) jumlah siswanya bertambah. Peserta Rakornas sangat antusias mengikuti materi yang tersaji.

Dengan gaya energiknya, Pak Didik sapaan akrabnya memberi paparan potensi siswa Muhammadiyah sangat besar. “Saat ini siswa di Sekolah/ Madrasah Muhammadiyah berjumlah 1,1 juta. Sangat bisa terus naik jumlahnya jika sejalan dengan penguatan kualitas pendidikan Muhammadiyah,” terangnya.

Mantan Deputi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI ini menjelasannya tentang kriteria sekolah unggul. Menurutnya sekolah unggul adalah sekolah yang siswanya banyak, sarana prasarananya nyaman, siswanya banyak berprestasi, Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang dimiliki sejahtera.

“Selain itu lingkungannya ramah anak, siswa betah di sekolah, PBM berpusat pada siswa, pendidikannya holistik integratif untuk mewadahi semua talenta yang dimiliki oleh semua siswa,” tambah dia.

Lebih lanjut Didik menekankan pentingnya Proses Belajar Mengajar (PBM) Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba) secara disiplin, konsisten, dan berstandar. Dia menambahkan kegiatan ekstrakurikuler wajib dilakukan secara utuh dan konsisten.

“Perlu diadakan kerjasama dengan Organisasi Otonom (Ortom) yang sesuai dengan jenjang sekolah yakni Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci berbasis kurikulum yang terstruktur,” jelasnya.

Semua itu dilakukan untuk mewujudkan sekolah unggul Muhammadiyah di tanah air agar semakin sehat. Rakornas ini bertujuan mengembangkan semua Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Pendidikan menjadi sekolah atau madrasah yang unggul.

Dia mengimbau agar para pimpinan persyarikatan di semua level, berjumlah sekitar 500 peserta yang sebagian besar penyelenggara AUM pendidikan, punya motivasi menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Muhammadiyah. Apalagi Muhammadiyah sudah punya pengalaman menyelenggarakan pendidikan Islam modern bahkan seringkali dicontoh oleh lembaga lain.

“Sebagai peluang, warga Muhammadiyah juga sangat fanatik dan militan membangun pendidikan di manapun mereka berada dan tidak segan menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Muhammadiyah,” ungkapnya. (*)

Penulis Wigatiningsih Editor Mohammad Nurfatoni/MS

Exit mobile version