Kiswah Kakbah Mulai Diganti Sambut Haji

Petugas merangkai kiswah Kakbah. (al arabiya)
Petugas merangkai kiswah Kakbah. (al arabiya)

PWMU.CO– Kiswah Kakbah bagian bawah telah diangkat menandai masuknya bulan Dzulhijjah sebagai persiapan musim haji tahun 2020. Pengangkatan kain penutup Kakbah dilakukan menit-menit pertama tanggal 1 Dzulhijjah 1441 H yang jatuh hari Rabu (22/7/2020) lalu.

Menyingkap kain kiswah dan penggantiannya dilakukan berhari-hari sebelum jamaah haji menuju ke tempat-tempat suci untuk memulai ziarahnya.

Media al arabiya melaporkan, lebih dari 50 orang dari petugas didampingi oleh Imam Besar untuk Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Dr Abdul Rahman al-Sudais mengubah bagian bawah penutup Kakbah.

Setiap tahun, para penjaga pintu Kakbah membawa tugas mengganti kain hitam sutra yang disulam dengan benang emas yang menutupi untuk Kakbah. Penggantian kiswah dilakukan pada hari kedua.

Kain kiswah terbuat dari 670 kilogram sutra mentah yang diwarnai hitam, 120 kilogram benang emas, dan 100 kilogram benang perak. Ayat-ayat al-Quran dijahit ke kain hitam berupa kaligrafi dengan benang berlapis emas.

Kaligrafer Mokhtar Alim Shaqdar

Penulisan kaligrafi dikerjakan oleh Mokhtar Alim Shaqdar. Dia telah ditunjuk sebagai kaligrafer resmi kiswah. Shaqdar menggantikan pendahulunya Abdulrahim Bukhari yang meninggal pada tahun 1996 pada usia 90 tahun.

Shaqdar bergabung dengan Sekolah Kaligrafi Masjidil Haram pada tahun 1978. Dia belajar selama dua tahun. Saat itu dia duduk di kelas empat sekolah dasar.

Setelah menyelesaikan gelar BA dalam pendidikan seni, Shaqdar bekerja sebagai guru kaligrafi selama 20 tahun di berbagai tempat termasuk Universitas Umm al-Qura.

Mokhtar Alim Shaqdar, kaligrafer kiswah. (al arabiya)

Sejalan dengan teknologi bordir yang komputerisasi, membuat kaligrafi kiswah tak lagi secara manual dengan menyulam. Tetapi pabrik telah menyiapkan template untuk menyulam benang emas dan peraknya lewat mesin bordir otomatis.

Ada beberapa fase berbeda untuk menyiapkan template. Pertama teks ditulis dengan tangan di selembar kertas, kemudian diproses pada sistem komputer oleh seorang seniman grafis.

Teks yang diproses dicetak pada kertas transparan yang digunakan untuk membuat template. Template kemudian dikirim ke bagian bordir untuk menyulam kaligrafi di kain hitam penutup Kakbah.

Teknologi komputer selalu menyimpan data template agar tidak hilang dan menjadi koleksi model kaligrafi yang pernah dipakai.

Pabrik Kiswah

Pembuatan kiswah menelan biaya 22 juta riyal dan membutuhkan 10 bulan kerja keras untuk menjahitnya. Penutup Kakbah terdiri dari 47 gulungan, masing-masing dengan panjang 14 meter, dan lebar 95 sentimeter.

Antara bagian atas sambungan bagian bawah terdapat ikat pinggang dengan hiasan kaligrafi potongan kalimat asmaul husna dan hamdalah. Ya Hayyu, ar-Rahman, ar-Rahiim, Alhamdulillah, Rabbul alamiin.

Sabuk tersebut dihiasi dengan sulaman halus yang ditutupi dengan kabel perak berlapis emas halus yang mengelilingi seluruh Kakbah.

Foto tahun 1940 menampakkan bagian pintu multazam Kakbah tanpa penutup. (al arabiya)

Manajer Umum Pabrik Kiswah Kakbah Suci Dr Mohammed Abdullah Bajuda mengatakan, kiswah baru dibuat meniru model lama yang dikerjakan setiap tahun.

Kiswah baru diterima dalam suaru upacara khusus. Pada tanggal 9 Dzulhijjah saat fajar, kiswah lama diangkat, dan yang baru selubungkan di dinding Kakbah. Proses ini berlangsung hingga shalat Ashar. Kiswah lama dibawa kembali ke pabrik untuk disimpan.

Lebih dari 240 tukang dan staf administrasi bekerja di pabrik. Semuanya didistribusikan di berbagai departemen yang dilengkapi dengan mesin canggih yang menciptakan pewarnaan, tenun, percetakan, bordir, menjahit, dan perakitan kiswah.

Pabrik ini memiliki mesin jahit terbesar di dunia dengan ketinggian 16 meter. Departemen pendukung lainnya termasuk laboratorium, layanan administrasi, dan departemen kesehatan untuk para pekerja.

Tahun ini dalam wabah corona, Arab Saudi membatasi ketat jumlah jamaah haji menjadi 10.000 orang sesuai keamanan protokol kesehatan. Ritual haji akan dimulai tanggal 29 Juli atau 8 Dzulhijjah. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version