Mahasiswa UMM Ajak Warga Budidaya Ikan

Mahasiswa UMM mengajak warga untuk melakukan budidaya ikan sebagai bentuk membentuk ketahanan pangan keluarga, Ahad (9/8/20).
PMM UMM melakukan sosialisasi ketahanan pangan keluarga (Aldofa Bagus Tivani/PWMU.CO)

PWMU.CO – Mahasiswa UMM mengajak warga untuk melakukan budidaya ikan sebagai upaya ketahanan pangan keluarga, Ahad (9/8/20).

Kegiatan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri yang dilakukan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang UMM) dari kelompok 69 ini dilakukan di Desa Genteng Wetan Banyuwangi.

Koordinator kegiatan Aldofa Bagus Tivani menjelaskan kegiatan ini mengaja masyarakat untuk membangun ketahanan pangan keluarga di masa pandemi lewat budidaya ikan di dalam ember (Budikdamber).

“Dalam menjaga ketersediaan atas kebutuhan konsumsi protein keluarga kelas menengah yaitu dengan memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah,” ujarnya.

Dia mengungkapkan Budikdamber ini merupakan salah satu media yang sangat mudah untuk diaplikasikan kepada masyarakat. Teknisnya, warga dapat menggunakan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai.

PMM gelombang 4 yang berangotakan 5 mahasiswa yang dibimbing Mohammad Chasrun Hasani ST MT ini mengajak beberapa ibu rumah tangga. Warga sangat antusias dan bersemangat untuk menghadiri pelatihan dan sosialisasi ini.

Budidaya dari Bahan Bekas

Aldofa menjelaskan media yang digunakan untuk Budikdamber adalah timba bekas, gelas plastik bekas, dan solder untuk melubangi media tersebut. Benih ikan lele dan sayur kangkung disiapkan untuk proses tanam dan pemeliharaan.

“Rentang waktu yang dibutuhkan mulai dari tebar benih sampai ikan siap panen kurang lebih 2,5-3 bulan,” jelasnya.

Dia mengungkapkan dalam setiap ember yang berkapasitas 80 liter air bisa ditebar sebanyak 100 ekor bibit ikan. Selain untuk ikan, pada atas tutup ember yang digunakan juga dimanfaatkan dengan melubangi sebagai tempat budidaya sayur.

Untuk media tanam sayur tidak memakai tanah, akan tetapi kita ganti dengan arang dan untuk memudahkan menguras atau menganti air di pasang kran di sisi samping bagian bawah ember.

“Program ini dilakukan pada ibu PKK Perumahan Dahlia 03 Genteng Wetan. Kegiatan ini merupakan program sosial ekonomi yang terkena dampak karena Covid-19,” katanya.

Aldofa memaparkan bibit lele dan benih kangkung sudah siap dipanen dapat bermanfaat untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Namun juga memiliki nilai bisnis kuliner yang menarik. Salah satunya dijadikan kerupuk Ikan Lele dan abon ikan lele.

Abon sendiri, tuturnya, merupakan makanan yang berasal dari serat daging hewan seperti daging sapi, kambing, dan domba, namun bisa juga menggunakan bahan dasar dari ikan laut dan tawar salah satunya yaitu ikan lele.

“Ikan lele dapat dijadikan abon serta kerupuk yang sering menggunakan bahan dasar udang dan ikan laut dengan adanya inovasi baru dengan menggunakan bahan dasar ikan lele mulai dari daging, tulang dan kuli,” tandasnya.

Budikdamber, harapnya, bisa mengubah pola pikir masyarakat untuk menunjang dan menggerakkan roda perekonomian masyarakat desa Genteng Wetan Banyuwangi. (*)

Penulis Faturrahman Adi Syah Putra. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version