Aisyiyah Kunjungi Kediaman Komandan KRI Nanggala 402 Letkol Heri Oktavian

Aisyiyah kunjungi kediaman Komandan KRI Nanggala 402 Letkol Heri Oktavian. Dari kanan ke kiri Siti Asfiyah, Nur Haidah, Siti Dalilah Candrawati, ibu mertua Letkol Heri Oktavian dan Safaera Arinda Reswara (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Aisyiyah kunjungi kediaman Komandan KRI Nanggala 402 Letkol Heri Oktavian di Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Ahad (25/4/2021).

Rombongan Aisyiyah terdiri dari Sekretaris Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah Siti Asfiyah, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim Siti Dalilah Candrawati dan Wakil Ketua PWA Jatim Nur Haidah.

Kepada PWMU.CO Senin (26/4/21), Siti Asfiyah menyampaikan silaturahim tim Aisyiyah diterima langsung oleh ibu mertua Letkol Heri Oktavian dan putri keduanya Safaera Arinda Reswara.

“Aisyiyah tidak bisa bertemu Ibu Ninda Riza Dwiyanti sebagai istri Letkol Heri Oktavian karena dipanggil oleh Kepala Staf Angkatan Laut untuk menuju ke Tanjung Perak Surabaya,” ujarnya.

Alumnus SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta

Siti Asfiyah mengatakan, musibah kapal selam Nanggala 402 di perairan utara Bali menjadikan duka bagi Angkatan Laut di Indonesia dan duka bagi Muhammadiyah.

“Letkol Heri Oktavian merupakan alumnus SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta angkatan 1997. Beberapa anggotanya juga alumnus sekolah Muhammadiyah,” ungkapnya.

“Kapal yang sedang mempersiapkan latihan akhir untuk peluncuran Torpedo tersebut mengalami naas. Sehingga 53 kru di dalamnya sampai saat ini belum ada kabar,” tambahnya.

Support dan Doa Bersama

Aisyiyah, lanjutnya, melakukan silaturahmi ke kediaman Letkol Heri Oktavian dalam rangka men-support dan memberikan kekuatan untuk keluarga.

“Kami menyampaikan salam dari Ibu Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini dan ibu-ibu Aisyiyah secara nasional kepada keluarga Letkol Heri Oktavian yang pernah menjadi bagian dari Keluarga Besar Muhammadiyah karena beliau bersekolah di SMAM 1 Yogyakarta,” paparnya.

Ketika ada keluarga yang mendapatkan musibah maka maka Aisyiyah datang berkunjung untuk mengetahui kondisi keluarganya. Juga memberikan support dan melaksanakan doa bersama.

“Apalagi sesama umat Islam dan di bulan ramadhan, ini bagian dari peningkatan amal sosial kita yang bernilai ibadah. Yang sangat penting kita ikut membesarkan hati keluarga dan men-support sebagai empati kepada sesama muslim,” jelasnya.

Putrinya di SD Muhammadiyah 8 Surabaya

Siti Asfiyah menambahkan pasangan Letkol Heri Oktavian dan istri mempunyai dua orang putri. Putri pertama bernama Nerisa Arinda Pramesti yang masih berusia 10 tahun dan putri kedua Safaera Arinda Reswara yang masih duduk di kelas 2 SD.

“Kecintaan Letkol Heri Oktavian sebagai alumnus SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dibuktikan sampai sekarang. Beliau menyekolahkan putrinya di SD Muhammadiyah 8 Surabaya atau yang lebih terkenal dengan Sekolah Bahari itu,” paparnya.

Putri keduanya, lanjutnya, saat kami silaturahmi rampak sangat ceria karena belum mengetahui musibah yang menimpa ayahnya. Kecerdasan dan keberanian putrinya sangat nampak saat ada tim yang datang dengan membawa perlengkapan tenda yang di pasang di halaman rumahnya.

“Mau ada apa di rumahku kok dipasang tenda, papaku kan masih kerja dan belum pulang” celotehnya.

Doa Bersama Dipimpin Ketua PWA Jatim

Di akhir kunjungan, Ketua PWA Jatim Siti Dalilah Candrawati mengajak semuanya termasuk putri kedua Letkol Heri Oktavian untuk berdoa bersama yang dipimpin langsung olehnya.

“Mari sama-sama kita doakan ya. Doakan mama, papa, nenek, kakek, dan semua keluarga diberikan kekuatan dan keselamatan. Amin,” ajaknya. Selanjutnya Siti Dalilah Candrawati membacakan doa dan diaminkan oleh yang lain.

Menurut Bu Candra, panggilan akrab Ketua PWA Jatim ini, usai berdoa bersama rombongan Aisyiyah melanjutkan perjalanan silaturahmi ke tempat lain.

“Kami silaturahmi ke keluarga Serda Bambang Priyanto di daerah Trosobo dan Lettu Muhammad Imam Adi di daerah Kebraon Surabaya. Dan setiap akan pamitan pulang, kami ajak keluarga berdoa bersama agar diberikan kekuatan dan keselamatan,” terangnya. (*)

Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version