Jejak Inspiratif Alumni Smutu Sumenep

Jejak Inspiratif Alumni Smutu di Pra Fortasi Smutu Sumenep. Dari atas searah jarum jam: Zaini Ahmad, Eka Fadilah, Mohammad Mirza Nuryadi, Evi Febriani, dan Damayanti (Tangkapan Layar Kamiluzzaki/PWMU.CO)

PWMU.CO— Jejak inspiratif alumni sukses mewarnai acara Pra Forum Ta’aruf dan Orientasi (Pra Fortasi) SMA Muhammadiyah 1 (Smutu) Sumenep, Madura, yang digelar secara virtual melalui Zoom Cloud Meeting, Ahad (11/7/21).

Selain dihadiri oleh calon siswa baru, seluruh guru, karyawan, pengurus IPM, Smutu juga menghadirkan empat alumni sukses. Yaitu: Zaini Ahmad SPd, Evi Febriyani SPsi MPsi, Mohammad Mirza Nuryadi MSi, dan Dr Eka Fadilah SS MPd.

Kepala Smutu Sumenep Damayanti,SSi menyampaikan Pra Fortasi kali ini bertujuan memberi semangat belajar dan berjuang meraih cita-cita dengan menghadirkan beberapa alumni sukses.

“Harapan kami melalui cerita tentang pengalaman mereka belajar di Smutu Sumenep kemudian sukses, maka para peserta didik baru akan termotivasi dan bangga bersekolah di Smutu Sumenep,’’ ungkap ibu Kelahiran Mojokerto ini.

Dua di antara empat alumni yang hadir, tambahnya, adalah alumni Panti Asuhan Muhammadiyah Sumenep yaitu Zaini Ahmad dan Eka Fadilah. “Bahwa untuk menjadi sukses itu tidak harus berasal dari keluarga yang beruntung. Anak-anak panti asuhan pun bisa sukses dan meraih gelar doktor,’’ jelasnya.

Jejak para Alumni

Bu Damay—panggilan akrabnya—mengaku senang atas kehadiran para alumni karena bisa mengingat kembali masa-masa indah belajar dulu. ‘’Air mata saya terus membasahi pipi saat mereka menceritakan perjalanan kesuksesannya, terharu, bahagia sekaligus bangga,’’ ungkapnya.

Masih ingat waktu itu, tambahnya, Mirza—panggilan akrab Muhammad Mirza Nuryadi—yang saat ini sebagai Dosen Biologi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan gigihnya mengejar setiap ketinggalan pelajaran dan ikut acara pesta matahari waktu itu. “Sungguh pengalaman-pengalaman itulah yang membuat mereka berproses di Smutu,’’ kisahnya.

Bu Damay juga mengisahkan Zaini—panggilan akrab Zaini Ahmad–yang saat ini menjadi Guru SD Al Hikmah Surabaya. “Saya juga masih ingat perjuangannya saat sekolah dulu, setiap pagi memanggul kardus air mineral berisi kue-kue, gorengan, air mineral dan lain-lain untuk dijual ke teman-temannya,’’ kisah Ibu tiga anak ini.

Sekretaris Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Sumenep ini senang atas suksesnya acara Pra Fortasi yang dilaksanakan hari ini dan para peserta sangat antusias. “Harapan saya anak-anak akan bersemangat belajar dan akan sukses seperti mereka,” tuturnya.

Pesan Kesan Alumni

Mirza yang juga aktif sebagai asisten redaksi di Jurnal Inovasi Pendidikan Malang ini menyampaikan pesan kepada para peserta didik baru, untuk mewujudkan impian butuh keberanian untuk bermimpi, usaha dan berdoa.

“Mari sukses mewujudkan asa bersama Smutu Sumenep, dan satu hal yang paling penting guru-guru di Smutu sangat mendukung mimpi-mimpi siswanya,’’ pesannya.

Menurutnya semua proses terasa berawal dari Smutu. “Saya merasakan dampaknya setelah saya memasuki jenjang perguruan tinggi, tentunya dengan tetap konsisten dalam mengembangkan potensi diri sehingga saya berkesempatan untuk melakukan Research Exchange di Jerman dan Jepang,’’ kenangnya.

Sementara Evi—panggilan akrab Evi Febriani SPsi, MPsi— yang saat ini masih aktif menjadi Dosen di IAIN Madura dan STKIP PGRI Sumenep menyampaikan pesan juga kepada siswa baru Smutu agar teru bermimpi. “Bermimpilah sejak dini untuk menjadi besar dan awali kesuksesanmu bersama Smutu, jangan ragu,’’ ujarnya.

Zaini Ahmad sang pemilik Cahaya Motor Mini Sidoarjo ini juga tidak kalah dengan alumni yang lain. Dia menyampaikan pesan yang cukup menantang. “Baca peluang di sekitarmu, ambil peluang itu dan kerjakan untuk mewujudkan impian besarmu,’’ tuturnya.

Hidup bagai Aliran Sungai

Eka—sapaan akrab Dr Eka Fadilah—juga menyampaikan pesan dan kesan yang mendalam untuk siswa baru Smutu. “Hidup kita bagai aliran sungai yang selalu berubah. Tetapi tidak berarti kita tidak bisa membicarakannya sebagai bagian hidup kita,’’ ujarnya.

Dia menjelaskan setiap gerakan sekecil apapun dalam aliran air di suatu tempat tertentu ditentukan oleh jatuh dan berpusarnya air di hulu.

“Tapi gerakan-gerakan inipun ditentukan oleh bebatuan dan liku-liku sungai pada titik di mana kita mengamatinya. Demikian juga semakin aliran sungai itu mendekati lautan, maka sungai akan semakin lebar,’’ terang lulusan Doktoral Universitas Negeri Malang ini.

Perjalanan hidup yang dimulai dengan menjadi keluarga besar Smutu, imbuhnya, menjadi sejarah baru sebagai “air yang jatuh” untuk pengembangan potensi diri untuk menjadi lebih progresif (berkembang terus).

“Buatlah kontribusi sekecil apapun ketika anda sudah menjadi keluarga besar Smutu karena itu akan menjadi salah satu bab dalam sejarah hidup adik-adik,’’ pesannya

Ketua Osis Smutu tahun 1998 ini menjelaskan kalau konsisten mulai dari hal-hal kecil seperti belajar dengan rajin, mengembangkan hard skill (tiap mata pelajaran), softskill (organisasi) dan doa akan mengarah kepada pengetahuan progresif seperti sungai yang akan melebar ketika mendekati lautan. “Sehingga, sesuatu yang mustahil, mustahil untuk tidak dapat diraih,’’ jelasnya.

“Sukses selalu buat adik-adik semua. Kami alumni menunggu kontribusinya untuk menciptakan sejarah buat adik adik sendiri, orang tua, guru, bangsa, dan negara, yang paling pokok adalah Islam kita,’’ pesannya. (*)

Jejak Alumni Sukses Smutu di Pra Fortasi Smutu Sumenep: Penulis Musyrifah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version