Olimpiade Akuntansi Umla, Inilah Juaranya

Olimpiade Akuntansi
Enam juara Olimpiade Akuntansi Umla menerima hadiah. (Sulistyowati/PWMU.CO)

PWMU.CO– Olimpiade Akuntansi digelar oleh Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Ahad (13/3/2022).

Acara yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi ini dimulai pukul 08.00 di Aula Budi Utomo lantai 3 Umla. Peserta siswa-siswi SMA/MA/SMK se Karesidenan Bojonegoro dan Gresik.

Setelah tahap final inilah enam pemenangnya. Terdiri tiga siswa juara utama dan tiga siswa juara harapan.

Tiga juara utama adalah Putri Wahyuning Tyas dari SMKN 1 Lamongan, Betriz Tria Ananda dari SMA Model Terpadu Bojonegoro, Juwita Maria Ulfa dari SMKN 2 Tuban.

Tiga juara harapan adalah Intan Dyah Saharani dari SMKN 1 Sambeng Lamongan, Fitria Rukmana dari SMKN 2 Tuban, Bella Fitriatin Sholikah dari SMK Islam Tikung Lamongan.

Olimpiade Akuntansi memberikan sertifikat partisipasi bagi semua peserta. Enam juara menerima piagam penghargaan dan dana.

Ketua Panitia Veby Ayu Putri mengatakan, respon sekolah-sekolah mengirimkan peserta sangat besar. ”Ini Olimpiade Akuntansi pertama kali diadakan oleh Prodi Akuntansi dan menyedot banyak perhatian peserta,” katanya.

Dia menceritakan, gagasan olimpiade ini dimulai saat kegiatan latihan kepemimpinan di Wisata Mangrove Tuban.

Olimpiade Akuntansi ini berlangsung dengan tiga babak. Mulai babak penyisihan terdiri dari 50 soal. Babak final dengan sistem perebutan jawaban hingga tersaring enam peserta. Di babak ini enam peserta adu ketangkasan dan kecepatan menjawab soal untuk penentuan pemenang juara 1, 2, 3 dan harapan.

Ketua Prodi S1 Akuntansi Umla Haryanto SE MSA menambahkan, acara ini adalah tantangan untuk program kerja Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Himika). Akhirnya terwujudlah kompetisi ini dengan tema Membentuk Generasi Akuntansi Milenial yang Kompetitif.

”Tujuan olimpiade menemukan tunas muda yang kompetitif dan mampu berkompetisi terutama di bidang akuntansi era milenial,” ujarnya.

Lewat lomba ini, sambung dia, ingin mengubah pandangan bahwa akuntansi itu susah. Menurut dia, banyak cara penyelesaian dari suatu kasus apalagi di era teknologi saat ini.

Dia berharap kompetisi ini ke depan tersediannya bel cerdas cermat untuk mendukung pelaksanaan kompetisi dan inisiatif untuk mengembangkan berbagai tema kompetisi. (*)

Penulis Sulistiyowati, Rahmatia Mikakim  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version