Ini Cara Menjadi Muslim yang Dirindukan Umat

Ini Cara Menjadi Muslim yang Dirindukan Umat, liputan Farida Lutfiatul Jannah kontributor PWMU.CO Gresik
Heru Kusumahadi Lc MPd I saat menyampaikan materi (Farida Lutfiatul Jannah/PWMU.CO)

Ini Cara Menjadi Muslim yang Dirindukan Umat, liputan Farida Lutfiatul Jannah kontributor PWMU.CO Gresik

PWMU.CO – Heru Kusumahadi Lc MPd I berbagi cara menjadi Muslim yang dirindukan umat dalam acara Pengajian Ramadhan, Jumat (8/04/22).

Pengajian yang bertema Muslim Berkarakter Pondasi Islam Berkemajuan ini diikuti seluruh guru dan karyawan dalam naungan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gresik Kota Baru (Majelis Dikdasmen PCM GKB).

Heru, sapaannya, menjelaskan ada beberapa cara menjadi muslim yang dirindukan umat. Pertama menerima perbedaan dalam kebersamaan.

“Saat berkumpul dan ada perbedaan, maka jangan hilangkan perbedaan tersebut karena perbedaan itulah yang membawa kesempurnaan,” ujarnya.

Kedua, pahami banyak hal agar menjadi muslim yang bijaksana. Heru memaparkan dalam Surat al-Baqarah ayat 32 terdapat kata al Alim dan al Hakim. Al Alim artinya Maha Mengetahui dan Al Hakim artinya Maha Bijaksana. Kedua kata tersebut punya makna.

“Kata Al Alim tertulis lebih dahulu. Maknanya, semakin banyak wawasan yang kita pahami, semakin bijaksana kita dalam bersikap,” ungkapnya.

Ketiga, menjalankan syariat dan akhlak yang saling terikat. “Syariat dan akhlak saling terikat dan tidak boleh dihilangkan salah satunya,” jelasnya.

Misal, lanjutnya, kita dapat musibah. Syariatnya memang bersabar, namun tetap diikuti dengan akhlak kepada Allah yakni bersyukur.

Mau Memahami

Heru menjelaskan cara keempat, mau memahami dan tidak selalu minta dipahami. Orang mukmin itu memahami dulu sebagai bukti orang mukmin tidak egosentris dan tidak individualis. Dalam Islam ada konsep untuk mendahulukan kepentingan saudara.

Kelima, menguatkan konsumsi ruh. “Jasad bisa kuat apabila diberi makanan sedangkan ruh bisa sehat jika mengonsumsi spiritual,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Heru menjelaskan Allah akan menggerakkan orang lain untuk menyukai kita jika kita menguatkan asupan pada ruh.  “Jika ingin disenangi orang di sekitar kita, maka kuatkan asupan pada ruh. Allah yang akan menggerakkan ruh pada hati kita. Hati kita akan memancarkan aura-aura kebaikan kepada orang di sekitar kita,” ujarnya.

Bermujadalah

Heru pun mengajak peserta pengajian untuk senantiasa bermujadalah. “Ustadz-ustadzah bermujahadalah. Ikutkan Allah dalam planning (rencana) kita. Ikutkan Allah dalam semua usaha kita. Biarkan Allah yang menentukan usaha kita karena Allah yang menentukan solusi dan jalan-Nya,” tegasnya. (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

https://pwmu.co/236417/04/09/tauhid-menjauhi-al-ghuluw-dan-at-taqshir/
Exit mobile version