Pesantren Karakter SDM 24 Surabaya Tanamkan Sifat Mulia sejak Dini

Pesantren Karakter SDM 24 Menanamkan Sifat Mulia Sejak Dini, liputan Salman Alfarisi kontributor PWMU.CO
Afif (tengah) saat memberikan materi motivasi (Istimewa/PWMU.CO)

Pesantren Karakter SDM 24 Surabaya Menanamkan Sifat Mulia sejak Dini, liputan Salman Alfarisi kontributor PWMU.CO

PWMU.CO – Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Surabaya melaksanakan salah satu Program Ismuba, Pesantren Karakter. Menanamkan nilai-nilai Karakter sejak dini menjadi hal penting untuk masa depan, Kamis (28/4/22).

Kepala SD Muhammadiyah 24 Surabaya Norma Setyaningrum SPd mengatakan Pesantren Karakter salah satu program unggulan sekolah untuk menguatkan nilai-nilai karakter pada siswa.

“Di kegiatan ini siswa melakukan seluruh tahapan pengaliran bintang karakter, yaitu tahapan knowing, reasoning, feeling, and acting,” ujarnya.

Pesantren Kareakter

Norma menjelaskan ini adalah Pesantren Kareakter kedua di tahun ajaran ini yang bertepatan dengan bulan Ramadhan. Karakter yang kami kuatkan dalam kegiatan ini antara lain, pertama Cinta Allah SWT dan segenap ciptaannya.

“Mulai dari wudhu, shalat berjamaah, baik wajib maupun sunnah, tadarus dan shalat tarawih,” tutur Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya.

Kedua, karakter dermawan, suko menolong dan kerjasama. Mulai dari pengumpulan sedekah kaleng untuk sahabat sang Dermawan, Suka Menolong dan Kerjasama (Dasuka), berbagi takjil, berbagi sembako bakti sosial Ramadhan.

Penguatan Karakter

Dalam motivasi menjadi penguatan pembentukan karakter, Afif Hidayatullah, SE SPd MAk Cht C NNLP CSTMI menyampaikan ada beberapa hal yang kami sampaikan dalam materi hypnomotivasi.

“Pertama menanamkan kepada anak-anak bahwa yang penting dalam kehidupan kita, bukanlah hasilnya tapi prosesnya. Begitu juga Allah SWT menilai segala sesuatu bukan hasil akhirnya, tetapi proses yang kita jalani.”

Kedua menanamkan kepada anak-anak bahwa kita bukan sekedar teman di sekolah, tetapi keluarga. Dalam satu keluarga besar SD Muhammadiyah 24 Surabaya harus saling menguatkan, saling bekerjasama untuk meraih kesuksesan bersama. Sukses sendiri itu biasa, sedangkan sukses bersama itu luar biasa.

Ketiga menanamkan kepada anak-anak bahwa kesuksesan itu diraih dari kerja keras, kerja cerdas, dan harus dipahami kesuksesan pasti terjadi namanya proses jatuh bangun.

“Maka jatuh itu biasa dan bangkit dari jatuh itu luar biasa.”

Meraih Sukses

Afif menjelaskan poin keempat adalah menanamkan kepada anak-anak bahwa untuk meraih sukses. Jangan lupa libatkan Allah SWT dan orangtua kita. Kita harus ingat yang punya kekayaan, kesuksesan, ilmu adalah Allah SWT.

“Maka mintalah kepada Allah SWT melalui doa kita. Jangan lupakan ibadah supaya Allah SWT cinta kepada kita. Orangtua harus selalu kita hormati, kita mintai doanya, keridhoannya, sebab rida Allah SWT karena rida kedua orangtua.

Kelima menanamkan kepada anak-anak bahwa keberkahan ilmu kita akan didapatkan selama kita menghormati guru-guru kita. Orangtua kita di sekolah adalah guru kita dan melalui guru itulah perantara ilmu bisa sampai kepada kita. (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version