Ketua Pusat Studi Peradaban Islam UM Jember Raih Doktor

Ketua Pusat Studi Peradaban Islam UM Jember Dhian Wahana Putra (kiri) Raih Doktor

Ketua Pusat Studi Peradaban Islam UM Jember Raih Doktor, Teliti Kepemimpinan Pesantren, liputan Andi Saputra

PWMU.CO -Ketua Pusat Studi Peradaban Islam Universitas Muhammadiyah (UM) Jember Dhian Wahana Putra berhasil meraih gelar doktor lewat disertasi berjudul “Kepemimpinan Kia dalam Mewujudkan Kemandirian Pesantren melalui Produksi Kopi (Studi Multi Situs Pesantren At Tanwir dan Pesantren Ihyaus Sunnah Jember)”. 

Dosen Pendidikan Agama Islam itu menjalani ujian terbuka disertasinya di Gedung Pascasarjana lantai 2 Program Studi Managemen Pendidikan Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Sabtu (28/5/2022) sore. Sekertaris Jenderal Kemenag RI Prof Dr Nizar Ali MAg menjadi penguji utama dalam sidang tersebut. 

Terkait disertasinya, Dhian mengatakan, dua pondok pesantren yang ditelitinya. Yakni, Pondok Pesantren At Tanwir dan Pesantren Ihyaus Sunnah Jember merupakan dua pesantren yang mandiri secara ekonomi. Oleh karenanya, dirinya tertarik untuk mengetahui kunci sukses dua pesantren tersebut.

Dia mengatakan, kedua pesantren yang ditelitinya memiliki kemiripan dalam bidang usaha yaitu usaha pengolahan kopi. Dari hasil penelitianya, keberhasilan kemandirian pesantren tidak terlepas dari metode kepemimpinan dari masing-masing kiai di pondok pesantren tersebut. 

Tiga Model

Terdapat tiga model yang dilakukan oleh kiai dalam membangun kemandirian. Tiga model itu, adalah model  motivasi berbasis tauhid,  komunikasi terbuka, dan model keterampilan kepemimpinan dalam membangun kerja sama tim.  

Dosen tetap Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jember itu, menyebut tiga model kepemipinan tersebut sebagai “Model Kepemimpinan Spiritual Edupreneur”. 

Dhian, yang juga tercatat sebagai Instruktur Perkaderan Nasional Muhammadiyah menambahkan dalam paparanya bahwa untuk menciptakan kemandirian pondok pesantren, mengembangan unit usaha produk lokal bisa menjadi pilihan.

“Kami berharap akan terus tumbuh pondok pesantren yang juga mengembangkan produk-produk lokal dalam rangka menuju kemandiran tersebut,” katanya.

Prof Dr Nizar Ali MAg selaku penguji utama dalam sesi tanggapan mengapresiasi ide penelitian disertasi yang menyoroti pesantren, sebab saat ini Kemenag juga tengah berupaya mendorong masing-masing pesantren mampu mandiri melalui unit-unit usaha. 

Selain, dihadiri keluarga besar, sidang terbuka juga dihadiri oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jember Dr Hanafi MPd bersama jajaran rektor, juga sejumlah anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jember. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version