Tidak Benar Pak AR Banyak Merokok

Pak AR Bersama kaum Muda Yogyakarta (tumber foto ngopibareng.id)

Tidak Benar Pak AR Banyak MerokokKisah Pak AR tentang rokok ditulis Haidar Musyafa dalam buku Pak AR dan Jekak-Jekak Bijaknya (Penerbit Imania, 2020)

PWMU.CO – Ahmad Syafii Maarif pernah prihatin melihat Pak AR yang gemar merokok. Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tahun 1998-2005 yang wafat Jumat 27 Mei 2022 itu, tak pantas jika pemimpin Muhammadiyah merokok.

Buya Syafii tidak ingin apa yang dilakukan oleh Pak AR itu dicontoh oleh warga Muhammadiyah. Dia tak ingin apa yang dilakukan oleh Pak AR itu dianggap sebagaai sesuatu yang lumrah. Padahal menurutnya, merokok itu banyak mudharatnya—-di kemudian hari Muhammadiyah memutuskan merokok haram berdasarkan putusan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah Nomor 6/SM/MTT/III/2010 

“Pak AR ini kenapa banyak merokok?” tanya Buya Syafii, suatu hari.

Pak AR hanya tersenyum mendapat pertanyaan itu, “Ah, siapa bilang saya banyak merokok? Ndaklah. Saya ndak banyak merokok. Lah wong saya merokok satu-satu. Siapa bilang banyak?”

Buya Syafii hanya tersenyum mendengar jawaban Pak AR—sapaan akrab KH Abdul Rozak Fakhruddin, Ketua (Umum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1968-1990 itu.

“Uniknya Pak AR melontarkan jawaban selucu itu tapi tidak sambil tersenyum, apalagi tertawa,” kenangnya.

Buya Syafii mengatakan, Pak AR itu orangnya memang lucu dan penuh humor. “Tidak jarang hal yang lucu-lucu diselipkan di sela materi ceramah atau pengajian, sehingga dakwahnya menjadi ringan, cair, dantentu saja lebih mengena pada jamaah yang mendengarkan nasihat-nasihat bijaknya,” kata dia.

Bayi Tak Merokok

Jawaban lucu Pak AR soal merokok juga bisa kita baca dari tulisan Ditegur saat Merokok, Jawaban Pak AR Sangat Mengejutkan yang diunggah ngopibareng.id.

Di Yogyakarta, Pak AR menggelar pengajian rutin. KH Abdul Muhaimin, tokoh NU Yogyakarta, berkisah tentang dakwah Pak AR:

Sekitaran tahun 1978 saya aktif ikut pengajian beliau tiap Jumat pagi di gedung PDHI alun-alun utara Yogya. Penceramahnya berganti-ganti terdiri tokoh puncak Muhammadiyah. Seperti Kiai Mathori al-Huda, Mukhlas Abror, Muhammad Muqoddas (kakak Busyro Muqoddas), Pak AR sebagai pengampu utama majelis pengajian tersebut. 

“Cerita lucu beliau yang saya ingat, pada saat Pak AR Fachruddin ditegur putranya karena batuk-batuk agar menghentikan kebiasaan merokok, beliau jawab dengan santai, ‘Bayi itu nggak pernah merokok juga kena batuk.'”

Menurut Haidar Musyawa dalam bab Lucu tapi Mendidik di buku tersebut, kekuatan dakwah Pak AR, salah satunya, terletak pada cara penyampaiannya yang kadang kocak. Tetapi kelucuan itu dibangun Pak AR dengan tidak melibatkan istilah-istilah jorok atau menyenggol sesuatu yang berkaitan dengan tabu atau aurat. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

 

Exit mobile version