Dipaido Itu Biasa bagi Aktivis

Dipaido
Busthomi, tengah, sambutan di milad Lazismu Tulungagung. (Arifah/PWMU.CO)

PWMU.CODipaido (dikritik) itu biasa diterima aktivis. Sebab dia aktif dan berbuat sesuatu. Paidoan menjadi pengalaman organisasi yang membuatnya makin kuat menghadapi tantangan.

Demikian pesan Basthomi, Dewan Syariah Lazismu Tulungagung dalam peringatan milad Lazismu ke-20, Senin (4/7/2022).

Lazismu didirikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2002. Dikukuhkan oleh Menteri Agama RI sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional melalui SK No. 457/21 November 2002.

Berlakunya Undang-Undang Zakat nomor 23 tahun 2011, Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2014 dan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 333 tahun 2015, Lazismu sebagai LAZ Skala Nasional dikukuhkan kembali melalui SK Menteri Agama RI Nomor 730 tahun 2016 tanggal 14 Desember 2016.

Acara milad bertempat di Kantor Lazismu Jl. Ade Irma Suryani 16 Sembung Tulungagung ini, Busthomi teringat  pesan yang sering diceramahkan almarhum Nadjib Hamid, Wakil Ketua PWM Jawa Timur. ”Pak Nadjib Hamid pernah mengatakan, orang yang sering bekerja seringkali dipaido (dicemooh),” katanya.

”Kebalikannya malah yang tidak bekerja tidak dipaido dan tidak mendapat kritikan,” terang aktivis  berusia 68 tahun ini mengenang pesan Nadjib Hamid.

Ibarat Pohon

Menurut Basthomi, Lazismu ini bagaikan pohon yang semakin tinggi semakin mendapat terpaan kencang angin. ”Maka kita seperti pohon yang akarnya harus menghujam ke dalam tanah supaya tidak mudah roboh,” pesan Busthomi kepada delapan amil Lazismu yang hadir.

Lazismu, menurut dia, dalam istilah pencak silat, kuda-kudanya harus kuat. ”Agar ketika terkena tendangan kita tidak mudah goyah,” ujar pensiunan guru Agama Islam SMA Kauman Tulungagung ini.

Dia meminta, rekan-rekan Lazismu harus selalu eksis, jangan putus asa. ”Jangan seperti istilah rok-rok asem. Awalnya semangat terus di tengah jalan berhenti,” ujarnya.

Pada milad Lazismu ke-20 bapak anak empat ini mengajak kepada seluruh amil dan pengurus Lazismu untuk selalu bersyukur dan berdoa agar selalu diberikan kekuatan. ”Karena sampai hari ini kita dipercaya oleh masyarakat dan kita dipercaya dalam bentuk amanah menjalankan tugas-tugas mulia,” terangnya.

Sementara Hendra Pornama, Kepala Kantor Lazismu Tulungagung, mengucapkan terima kasih atas kerja keras amilin Lazismu Tulungagung. ”Mari tetap diniatkan pada ibadah dan ikhlas dalam bekerja,” katanya

Peringatan milad Lazismu ke-20 kali ini dikemas sederhana di kantor. Ada hidangan puding milad, ada bothok, dan kerupuk sebagai pelengkap makan siang itu. (*)

Penulis Arifah Wikansari  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version