Lazismu Jatim Potong 100 Sapi Kurban di Bali, Ini Alasannya

Pemotongan hewan kurban Lazismu Jatim di RPH Denpasar secara Syari’i. Lazismu Jatim Potong 100 Sapi Kurban di Bali (Faishol Taselan/PWMU.CO)

Lazismu Jatim Potong 100 Sapi Kurban di Bali, Ini Alasannya; Liputan konributor PWMU.CO Faishol Taselan

PWMU.CO – Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur, membuat Lazismu Jawa Timur berhati-hati dalam melakukan penyembelihan hewan kurban tahun ini.

Salah satunya dengan memilih melakukan penyembelihan hewan kurban di luar Provinsi Jawa Timur. Dan salah satu provinsi yang dipilih adalah Bali. Sebanyak 100 hewan qurban terpaksa dipotong di Bali.

Hal itu dikatakan Sekretaris II Lazismu Jatim Muhammad Masrukh di Denpasar, Bali, Ahad (10/7/2022). 

“Pemilihan Bali untuk mengantisipasi agar sapi tidak tertular PMK,” katanya. 

Meski memilih Bali sebagai salah satu lokasi pemotongan, bukan berarti di Jawa Timur tidak ada. Lazismu Jatim juga tetap melakukan pemotongan hewan kurban di Krian Sidoarjo, Blitar, dan Magetan. 

Menurutnya, kalu lintas ternak selama PMK ini, harus dikurangi agar PMK tidak menyebar. Karena itu, pilihan Bali adalah alternatif lain agar memberikan rasa aman dan nyaman bagi pekurban sendiri.

Selain itu, lanjutnya, juga memberdayakan para peternak sapi khususnya di wilayah Karangasem sebagai sentra sapi yang sebagian besar beragama Islam.

 “Jadi, berbagi dengan saudara-saudara kita agar peternak diberdayakan. Dan alhamdulilah mereka sangat antusias sehingga semua kebutuhan sapi terpenuhi,” ujarnya.

Menurut Masrukh, untuk di Bali sebanyak 100 sapi yang dipotong. Ini Sebagian besar dari para pekurban dari Jawa Timur.  Lazismu melakukan pemotongan di Rumah Potong Hewan (RPH) Milik Pemkota Denpasar yang memiliki kapasitas pemotongan dalam jumlah besar.


Masrukh menjamin proses pemotongan sesuai syariat Islam. Mereka yang memotong Muslim dan pihaknya juga ikut mengawasi selama proses pemotongan.

“Dari awal sampai akhir diawasi secara ketat, bahkan seluruh ruangan diberikan CCTV untuk memudahkan pengawasan selama proses berlangsung,” katanya. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version