Pesan Menyentuh Dalam Khutbah Shalat Idul Adha SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro

Ahmad Fauzan SPd. Sedang Menyampaikan Khutbah (Dini Faizzatunnaim/ PWMU.CO)

PWMU.CO – SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha di halaman Kampus 2 SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro pada Senin, (17/06/2024).

Dalam memperingati hari raya Idul Adha, SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro menyelenggarakan ibadah shalat Idul Adha dan melakukan penyembelihan hewan kurban berupa sapi dan kambing.

Shalat Idul Adha di SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro berlangsung tepat pukul 06.00 WIB. Dalam pelaksanaannya, Ustadz Ahmad Fauzan SPd bertindak sebagai imam dan khatib. Ustadz Fauzan sendiri merupakan salah satu guru di sekolah tersebut.

Peserta dari shalat idul Adha ini merupakan guru serta pegawai SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro. Selain itu juga ada siswa, wali murid serta warga yang tinggal di sekitar lingkungan sekolah.

Prosesi shalat berlangsung khidmat dan khusyuk. Setelah shalat selesai, dilanjutkan dengan khutbah. Khutbah disampaikan oleh Ustad Fauzan.

Dalam pembukaan khutbah tersebut, Ia berpesan untuk selalu bersyukur atas rezeki yang dimiliki.

“Kita bertakbir tanda bersyukur kepada Allah SWT karena telah dipanjangkan usia, dianugerahi hidup sehat sehingga sampai saat ini kita dapat dipertemukan kembali pada Idul Adha tahun ini. Tidak terasa lama waktu berlalu, masa berjalan, satu tahun serasa satu bulan, satu bulan serasa seminggu dan seminggu serasa sehari,” tuturnya.

“Begitu singkat waktu kita rasakan, pertanda betapa perjalanan hidup kita demikian cepat, umur kita semakin pendek, memangkas kesempatan berlama tinggal di dunia. Kematian yang pasti datang kepada kita kian hari semakin mendekat, oleh karena itu kita jadikan momen ini untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” sambungnya.

Pesan selanjutnya yang disampaikan beliau adalah dengan mengangkat nilai historis kisah Nabi Ibrahim A.S. ketika mencari Tuhannya. Ia juga mengingatkan kita agar mengambil pelajaran dari kisah tersebut. Hal ini dikaitkan dengan upaya menjaga bumi yang telah rusak karena tingkah laku manusia. Maka dari itu, sebagai umat muslim yang beriman amar ma’ruf nahi mungkar untuk ikut menjaga lingkungan dan bumi.

Di akhir khutbah ini, khatib ingin mengajak para jamaah untuk memanfaatkan kesempatan yang ada untuk selalu berbuat baik.

“Mumpung kita masih diberi kesempatan hidup oleh Allah yang entah sampai kapan sisa umur ini masih ada,” ujarnya.

Mengakhiri paparannya Ia berpesan agar dapat memanfaatkan umur serta harta yang saat ini dimiliki.

“Sungguh alangkah indahnya jika umur yang tersisa ini kita gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat sehingga dapat menjadi umur yang dipenuhi kasih sayang Allah, umur yang dipenuhi keberkahan Allah. Harta yang kita punya mari kita gunakan untuk kepentingan kebaikan, kita gunakan untuk meraih kesenangan di akhirat yang abadi. Jangan sampai kita menyesal berkepanjangan ketika kita berada di alam keabadian,” tutupnya. (*)

Penulis: Aulia Eka Wulan Ardani Editor: Ni’matul Faizah

Exit mobile version