Praktik Menulis Berhadiah di MIM Pare

Praktik Menulis
Sugeng Purwanto memberi hadiah buku ke peserta pelatihan jurnalistik di MIM Pare.

PWMU.CO– Praktik menulis bertabur hadiah berlangsung di Pelatihan Jurnalistik MI Muhammadiyah 1 Pare Kediri, Jumat (15/7/2022).

Pelatihan jurnalistik bertempat di Hall Nyai Walidah diikuti 55 guru. Usai menyampaikan teori menulis tiap sesi, narasumber Sugeng Purwanto, Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, lantas memberi tugas praktik menulis kepada peserta dengan waktu lima menit.

Di sesi praktik menulis profil terpilih dua peserta dengan tulisan terbaik yakni Mamlu’atul Karimah MPdI dan Fitrotut Diniyah SPdI.

Secara kebetulan kedua peserta ini posisi duduknya bersebelahan. Mereka menulis profil satu sama lain.  Mamlu’atul Karimah MPdI yang akrab dipanggil Miss Karima menulis profil Fitrotut Diniyah SPdI pemilik nama sapaan Fiya, demikian sebaliknya. Keduanya beruntung mendapat hadiah buku Editor Killer dari pemateri.

Di sesi praktik tulisan narasi terpilih juga dua peserta Mustain MPd dan Anik Kurniawati SPd. Keduanya juga mendapat buku Editor Killer.

Mustain MPd menarasikan kegiatan pelatihan hari itu dengan mengutip sambutan Kepala Madrasah Eri Nurokhim SP SPd MKes yang menyampaikan MIM 1 Pare memiliki majalah sekolah MIM1P dan akun di beberapa media sosial.

Melalui pelatihan ini Eri menginginkan ilmu yang diperoleh menjadi bekal guru-guru untuk mewarnai media madrasah tersebut. Dia berharap pasca pelatihan ada peserta yang menjadi kontributor baru di PWMU.CO

Sementara Anik Kurniawati SPd menuliskan paparan pemateri terkait pentingnya dukungan dakwah digital Muhammadiyah.

Di sesi praktik menulis deskripsi, dua peserta mendapatkan hadiah mug cantik PWMU.CO. Elizabeth Zuhro SE SPd dan Nugroho Tri Hadi Putra SPd mendeskripsikan ruangan yang digunakan untuk pelatihan dengan sudut pandang masing-masing.

Dakwah Digital

Di awal paparannya Sugeng Purwanto mengajak peserta mendukung dakwah digital Muhammadiyah dengan membuka website milik Muhammadiyah. Para peserta segera praktik dengan membuka portal berita PWMU.CO.

Satu berita kemudian di-klik oleh semua peserta sehingga terbaca angka pembaca yang mengakses berita itu.

”Dengan klik berita PWMU.CO, saudara-saudara sudah membantu meningkatkan ranking website Muhammadiyah ini. Itulah yang harus dilakukan di era dakwah digital sekarang ini,” kata Sugeng yang mantan wartawan Surabaya Post.

Website ini, sambung dia, bisa membantu promosi sekolah dengan menuliskan kegiatannya. Ketika dimuat lalu diviralkan dengan mengirim ke banyak grup WA. ”Berita-berita yang dimuat di-print lalu dibukukan bisa menjadi portofolio sekolah,” tandasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan tips menulis berita. Unsur berita yang harus dipenuhi terdiri dari 5W+1H (what, who, where, when, why, and how). Saat membuat lead berita memilih angle (sudut pandang) peristiwa yang paling menarik.

Sugeng menjelaskan disertai contoh mengenai bahasa dalam berita harus ringkas dan lugas supaya pesannya mudah dipahami pembaca. ”Pakailah kalimat pendek terdiri SPOK (subjek-predikat-objek-keterangan), ejaan yang benar, dan penggunaan kata baku,” ujarnya.

Dia mengingatkan menulis berita jangan menggunakan kalimat terlalu panjang maupun kalimat lebay alias berlebihan.

”Berita adalah menuliskan fakta peristiwa. Fakta berita itu menjadi mendalam dan valid setelah disertai konfirmasi dari narasumber yang kompeten,” pesan Sugeng.

Penulis Eri Nurokhim   Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version