Berbagi Ilmu, Mimsapa Terima Guru Magang

Luky Fajariyanto Kepala Mimda menyerahkan cindera mata kepada Eri Nurokhim Kepala Mimsapa (Eri Nurokhim/PWMU.CO)

PWMU.COMimsapa menerima guru magang dari SD Muhammadiyah PK Andong, Boyolali dan MI Muhammadiyah 2 Badas Kediri. Dalam rangka saling membantu AUM Pendidikan untuk berkembang bersama.

MI Muhammadiyah 1 Pare sering mendapat kunjungan dari SD atau MI Muhammadiyah lain yang ingin belajar tentang sistem dan program yang dijalankan di madrasah ini. 

Salah satunya Kepala SD Muhammadiyah PK Andong, Boyolali beserta tiga gurunya berkunjung ke Mimsapa pada Kamis (2/5/2024). 

Rombongan dari kota dengan julukan New Zealand van Java karena menjadi salah satu sentra penghasil susu sapi di Jawa Tengah.

Beberapa sekolah tersebut tertarik dengan beberapa program yang diterapkan di Mimsapa, khususnya program Linguistic Class Program (LCP).

Kepala SD Muhammadiyah PK Andong, Boyolali Teja Nurcahya MPd menyampaikan, “Kami akan membuka program kelas Bahasa Inggris. 

Oleh karena itu kami ingin belajar dari MI Muhammadiyah 1 Pare yang sudah melaksanakan program ini”. 

Sebagai tindak lanjut dari kunjungan tersebut, dua guru SD Muhammadiyah PK Andong, Boyolali ditugaskan untuk magang di Mimsapa selama tiga hari. 

Mereka belajar tentang manajemen kelas I pada program khusus LCP. Termasuk ketika siswa kelas I LCP ada kegiatan Kids Gathering bertempat di Candi Tegowangi, mereka juga bergabung bersama siswa naik kereta kelinci. 

Selain dua guru tersebut, dikirim juga tiga guru yang ditugaskan sehari untuk belajar tentang konsep dan kurikulum yang diterapkan pada program khusus ini. 

Selain SD Muhammadiyah PK Andong, Boyolali, Mimsapa juga menerima kunjungan dari MI Muhammadiyah 2 Badas, Kediri pada Senin (27/5/2024). 

Luky Fajarianto SPd selaku Kepala Mimda Badas menyampaikan maksud kedatangannya adalah untuk minta izin menempatkan gurunya magang di Mimsapa pada program inklusi. 

“Tahun pelajaran akan datang, Mimda Badas akan menerima siswa berkebutuhan khusus. Oleh karena itu gurunya perlu belajar ke Mimsapa yang sudah lebih dulu menjadi madrasah inklusi”, tandasnya. 

Selanjutnya tiga guru dari Mimda Badas melaksanakan magang pada hari Selasa-Jumat (28-31/5/2024). Masing-masing guru melakukan observasi cara guru shadow mendampingi siswa berkebutuhan khusus. 

Persiapan Mimda Badas untuk membuka program inklusi sudah diawali dengan mengundang Eri Nurokhim SP SPd MKes Kepala MI Muhammadiyah 1 Pare yang juga menjadi Fasilitator Daerah (Fasda) Inklusi Kemenag RI pada (6/12/2023) lalu untuk sharing pendidikan inklusi kepada para guru. 

Penulis Eri Nurokhim Editor Azrohal Hasan

Exit mobile version