PDNA Banyuwangi Baksos ke Pondok Anak Berkebutuhan Khusus

PDNA Banyuwangi
Aktivis Nasyiah Banyuwangi berkomunikasi dengan anak pondok. (Nana/PWMU.CO)

PWMU.CO– PDNA Banyuwangi berkunjung ke Pondok Pesantren Anak Berkebutuhan Khusus KH Ahmad Dahlan Jl. Singosari No.3, Taman Baru Banyuwangi, Ahad (24/7/2022).

Kunjungan dilakukan setelah acara pelatihan advokasi tentang kekerasan perempuan dan anak di SD Muhammadiyah 15 Sumberasri Kecamatan Purwoharjo.

Rombongan Nasyiah Banyuwangi naik motor beriringan dari Sumberasri menuju Taman Baru memerlukan waktu kurang lebih 2 jam.

Tiba di panti, kedatangan rombongan PDNA Banyuwangi disambut oleh pengurus dan anak asuh Panti Asuhan ABK. Panti ini membina 22 anak. Aktivis Nasyiah membawa oleh-oleh makanan dan minuman.

Siti Fatimah, Ketua Departemen Sosial dan Kesehatan PDNA Banyuwangi mengatakan, baksos ke Pondok Pesantren ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) memperingati  Hari Anak Nasional merupakan tindak lanjut dari kegiatan bersama Dinas Sosial Pemberdayaan perempuan dan anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi.

Selain berbincang aktivis Nasyiah mengajak bermain. Pola interaksi yang diberikan PDNA Banyuwangi kepada anak asuh pondok yaitu mengenalkan diri, mengajak bersentuhan melalui salaman, sentuhan pundaknya, tatap mata, memulai membangun komunikasi.

”Kunjungan dan edukasi PDNA Banyuwangi dengan mengajak bermain anak-anak asuh seperti  mengacungkan jempol, tepuk tangan, toast, larangan dengan melambaikan tangan,” kata Siti Fatimah.

Anak-anak juga diajak menyanyi bersama, belajar mengucapkan sesuatu, missal, ada anak asuh mengambil yang bukan miliknya dengan menatapnya dan mengatakan tidak boleh yang diikuti dengan isyarat tangan menggoyangkan telapak tangan.

Pendekatan ini bersifat kekeluargaan sehingga anak asuh merasa nyaman dan senang. Pola asuh memprioritaskan kepentingan dan kemauan anak, tetapi pihak panti tidak ragu dalam mengendalikan mereka.

PDNA Banyuwangi dan anak-anak Pondok Ahmad Dahlan.

Rentan Kekerasan

Siti Fatimah menerangkan, kunjungan ke pondok ini sosialisasi anti kekerasan perempuan dan anak. Sebab anak disabilitas merupakan golongan yang rentan mendapat kekerasan fisik,verbal, maupun sosial oleh masyarakat.

”Anak-anak disabilitas memiliki hak yang sama dengan anak-anak lainnya. Yaitu menjadi anak-anak yang tumbuh sehat dan bahagia jiwanya,” ujarnya.

Dikatakan, perempuan dan anak-anak rentan mendapatkan perlakuan yang kurang baik dalam masyarakat, apalagi anak-anak yang berkebutuhan khusus.

Oleh karena itu PDNA Banyuwangi melakukan kunjungan ini  ingin membekali anak asuh dan guru pondok supaya mudah diterima masyarakat dalam pergaulan.

”Kunjungan ini setidaknya memberi kebahagian dan keceriaan yang membuat anak-anak itu bersemangat dan tidak merasa terasing,” ujarnya.

Penulis Roudhotul Jannah  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version