Buku Siswa SMP ABSM Cetak Ulang 3 Ribu Eksemplar untuk Perpustakaan Provinsi Aceh

Buku Antara Aku dan Corona karya Santri SMP Aisyiyah Boarding School Malang. Buku Siswa SMP ABSM Cetak Ulang 3 Ribu Eksemplar untuk Perpustakaan Provinsi Aceh (Mohammad Anis for PWMU.CO)

Buku Siswa SMP ABSM Cetak Ulang 3 Ribu Eksemplar untuk Perpustakaan Provinsi Aceh. Koordinator Penyusunan Buku Aufy Khawasyi El Hasani tak menyangka. 

PWMU.CO – Buku berjudul ‘Antara Aku dan Corona’ karya santri SMP Aisyiyah Boarding School Malang (ABSM) lolos seleksi pengadaan buku perpustakaan di Provinsi Aceh tahun 2022.

Buku terbitan April 2021 itu dicetak ulang sebanyak 3 ribu eksemplar oleh penerbit Edulitera Malang. Perwakilan penerbit–Kholid Amrullah–mengabarkannya via WhatsApp kepada pembina penyusunan buku sekaligus Kepala Sekolah SMP ABSM Mohammad Anis.

“Assalamualaikum. Selamat, Pak, buku anak-anak lolos seleksi pengadaan buku perpustakaan di Provinsi Aceh tahun 2022,” tulisnya (29/7/22).

Usai mendapat kabar gembira itu, Anis bersyukur harapannya saat awal penerbitan buku telah terwujud. “Saat launching, saya selalu berharap, buku ini tidak hanya dibaca kalangan internal SMP ABSM. Makanya kami biasanya membuka bazar di beberapa event. Yang kami tawarkan adalah buku karya anak-anak kami,” ungkapnya.

“Selain itu, kami juga selalu berpikir bagaimana caranya buku anak-anak ada yang menerbitkan. Alhamdulillah, melalui penerbit rekanan kami Edulitera Malang, doa dan harapan kami terkabul,” lanjutnya.

Akhirnya, buku yang setiap tahun mereka terbitkan bisa bermanfaat untuk banyak orang. “Insyaallah ini menjadi modal buat kami untuk terus percaya diri pada program jurnalistik kami,” imbuhnya.

Disusun Jelang Kelulusan

Sementara itu, melalui pesan WhatsApp, Koordinator Penyusunan Buku Aufy Khawasy El Hasany mengungkap perasaanya. “Alhamdulillah, tidak menyangka buku yang kami tulis dengan niatan hanya untuk kenang-kenangan saja, ternyata bisa lolos seleksi pengadaan buku perpustakaan di Pemerintah Provinsi Aceh,” ujarnya.

Dia juga tak menyangka, buku yang disusun sekitar tiga bulan menjelang kelulusan siswa itu kini dicetak lagi hingga 3000 eksemplar. “Terbilang tidak mudah perjuangan kami dalam menyusun buku itu. Tapi berkat bimbingan dan fasilitas yang diberikan sekolah, meski sibuk dengan ujian-ujian, akhirnya buku itu berhasil selesai dan dilaunching tepat di hari kelulusan kami,” paparnya.

Siswa yang kini duduk di bangku kelas XI SMA Brawijaya Smart School itu juga menyampaikan harapannya untuk sekolah dan adik kelas. “Semoga tetap selalu menerbitkan karya-karya tulis di setiap angkatan agar bisa lebih meningkatkan dan mengasah kemampuan keterampilan menulis santri ABSM,” ujarnya.

Tiga dari 16 penulis seperti Latifa Indirani Aminah, Khaylila Navillah Rahmadina, dan Alya Nabila Humairah saat dikabari melalui panggilan video Whatsapp juga terkejut mendengar kabar itu. “Alhamdulillah, bersyukur pada Allah buku kami laku dan ada yang mau menerbitkan kembali,” ujar Latifa.

Siswa kelas XI SMA ABSM itu juga berharap, “Semoga buku adik-adik yang diterbitkan atau yang mau diterbitkan bisa mengikuti jejak buku ini dan semoga para pembaca bisa menikmati karya kami.” (*)

Editor Mohammad Nurfatoni/SN

Exit mobile version