Bedah Rumah Istimewa Lazismu Lamongan untuk Pelopor Pendidikan

Drs H Shodikin MPd (berkoko putih) saat menyerahkan kunci rumah kepada Hubi Baihaqi Amrullah. Bedah Rumah Istimewa Lazismu Lamongan untuk Pelopor Pendidikan (berkoko abu-abu) (Dokumentasi Lasizmu Lamongan)

Bedah Rumah Istimewa Lazismu Lamongan untuk Pelopor Pendidikan; Liputan kontributor PWMU.CO Fatma Hajar Islamiyah.

PWMU.CO – Bedah rumah Lazismu Lamongan kali ini istimewa. Jika biasanya merenovasi rumah warga yang kurang layak huni, kini Lazismu bersama PCM Kedungpring, membangun rumah dari nol. 

Manajer Lazismu Lamongan Rudi Setiawan SM mengatakan rumah tersebut khusus dibangun tersebut dibangun untuk pasangan pegiat pendidikan yang hijrah dari kampung halamannya menuju Warunggereng, Kecamatan Kedungpring, Kabupatan Lamongan, Jawa Timur.

Dengan kalimat filosofis Rudi mengatakan, rezeki dari Allah tidak akan tertukar. Program bedah rumah yang sudah dijalankan oleh Lazismu Lamongan selalu bersinergi dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) yang ada di Lamongan.

Jika menyesuaikan dengan pengajuan PCM Kedungpring, maka program bedah rumah tidak diberikan kepada pasangan guru tersebut.

“Qodarullah, yang dipilih oleh PCM Kedungpring (awalnya) belum siap dengan program tersebut, sehingga PCM mengalihkan kepada penerima lain, tetapi dengan catatan program bedah rumah dimanifestasikan dalam bentuk bangun rumah untuk guru,” terangnya

Hijrah dan Memelopori Pendidikan

Suami-istri, Hubi Baihaqi Amrullah dan Sholihatul Umaroh merupakan warga asli Lamongan utara, tepatnya Paciran (Hubi Baihaqi Amrullah) dan Maduran (Sholihatul Umaroh). Pasangan ini hijrah ke Desa Warunggereng  Kecamatan Kedungpring untuk mengajar di Taman Pendidikan al-Quran (TPA) Al-Wahab sejak Februari 2007.

Selain mengajar di TPA, Hubi Baihaqi Amrullah bersama istrinya juga mempelopori berdirinya TK Aisyiyah alias Aisyiyah Bustanul Athfal (AB) 6 Kedungpring. 

“Saat ini istri saya mengajar di taman kanak-kanak tersebut dan saya mengajar di TPA,” ungkapnya. 

Kurang lebih lima belas tahun, keduanya—bersama tiga orang putra dan putrinua yakni Mujahidah Hafidzotul Qur’an, Hizbullah Al-Karim, dan Syamil Abdullah—tinggal bersama di TPA.

Keadaan inilah yang membuat program bedah rumah ini dikhususkan bagi keluarga ini.

Penyerahan kunci rumah baru tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan Drs H Shodikin MPd, pada Ahad (25/9/22) bakda Magrib. Dia didampingi oleh Ikhsan Budiono, ketua panitia pembangunan rumah tersebut dan tim Lazismu Lamongan.

Dana Berkembang

Shodikin berpesan bedah rumah oleh Lazismu ini hendaknya menjadi contoh baik yang menginspirasi.

“Bedah rumah di Muhammadiyah itu berbeda dan unik. Kalau di luar sana jika dana bantuan untuk bedah rumah Rp 30 juta maka nilai itu yang dimanfaatkan. Tapi kalau di Muhammadiyah nilai itu akan berkembang,” terang Shodikin.

Maksudnya, anggaran pembangunan dalam program bedah rumah terus dapat berkembang dari partisipasi masyarakat di lingkungan sekitar. 

“Jika Muhammadiyah mengalokasikan sejumlah dana maka bertambahlah dana itu dari hati-hati masyarakat di lingkungan sekitar yang tergerak untuk turut membantu. Sehingga pembangunan dapat dilaksanakan dengan maksimal yang selanjutnya membawa kemanfaatan yang maksimal pula,” terangnya.

Rudi Setiawan mengungkapkan, biaya pembangunan rumah ini menghabiskan dana Rp 50 juta. “Dari Lazismu Rp 15 juta, selebihnya, 35 juta, dari masyarakat sekitar dan PCM Kedungpring,” ujarnya.

Hubi Baihaqi Amrullah bersyukur dan menyampaikan terima kasih serta mendoakan para donatur. “Alhamdulillah kami bahagia dan bersyukur atas terbangunnya rumah ini. Semoga menjadi manfaat dan kebaikan bagi para donatur serta selanjutnya dapat bermanfaat rumah ini bagi kami,” ungkapnya. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version