Bikin Paspor, Siswa SDM 3 ICP Sumberrejo Jadi Pusat Perhatian

Bikin paspor, siswa SDM 3 ICP Sumberrejo jadi pusat perhatian. Senyum lega sebagian peserta pertukaran pelajar SDM 3 ICP Sumberrejo saat selesai melakukan proses pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Bojonegoro, Kamis (27/10/2022) (Dina/PWMU.CO)
Bikin paspor, siswa SDM 3 ICP Sumberrejo jadi pusat perhatian. Senyum lega sebagian peserta pertukaran pelajar SDM 3 ICP Sumberrejo saat selesai melakukan proses pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Bojonegoro, Kamis (27/10/2022) (Dina/PWMU.CO)

Bikin Paspor, Siswa SDM 3 ICP Sumberrejo Jadi Pusat Perhatian. Liputan Muryanti, Kontributor PWMU.CO Bojonegoro

PWMU.CO – Siswa SD Muhammadiyah 3 International Class Program (ICP) Sumberrejo, Bojonegoro, membuat paspor di Kantor Imigrasi Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (27/10/2022).

Pembuatan paspor ini, sebagai salah satu syarat, karena mereka akan melakukan Students Immersion Program (Students Exchange) ke luar negeri, yakni Singapura dan Malaysia.

Koordinator Pelaksana Students Immersion Program, Muryanti, mengatakan, salah satu program unggulan SDM 3 ICP Sumberrejo adalah Students Immersion Program.

“Tahun ini, Students Immersion Program akan dilakukan kembali, setelah pandemi Covid-19 mulai mereda. Dan kali ini, para murid akan belajar di dua negara sekaligus, yaitu Singapura dan Malaysia,” katanya.

Dia menambahkan, ada beberapa tahapan yang harus dilalui para murid calon peserta Students Immersion Program. Pertama, murid merupakan kelas IV dan V SDM 3 ICP, yang sudah melakukan pendaftaran disertai surat pernyataan persetujuan orang tua (bermaterai).

“Kedua, murid lolos tes kecakapan berbahasa Inggris. Kemudian yang ketiga adalah mengikuti intensive course sampai menjelang pemberangkatan. Dan syarat mutlak agenda ini adalah semua murid wajib punya paspor,” katanya.

Dia mengatakan, dari 23 murid yang dinyatakan lolos, ada 19 anak yang belum punya paspor. Sehingga, sekolah memfasilitasi pendampingan pembuatan paspor bagi yang belum punya.

“Karena memang syarat pembuatan paspor anak di bawah umur lebih banyak dari pada pembuatan paspor orang dewasa,” imbuh Muryanti.

Ketika berkas-berkas persyaratan telah terpenuhi, panitia Students Immersion Program pun sebelumnya telah mendaftarkan para murid untuk membuat paspor secara online.

“Setelah mendaftar secara online, lalu kami menentukan tanggal untuk foto di Kantor Imigrasi. Demi efisiensi waktu, sengaja kami mengajukan pembuatan paspor di hari yang sama secara kolektif,” tuturnya.

Dikira dari Biro Travel dan Menjadi Pusat Perhatian

Muryanti menceritakan, ada pengalaman lucu ketika mengantri di Kantor Imigrasi. Dia ditanya oleh salah satu Biro Travel Umroh dan Haji dari Tuban.

Sampeyan dari biro travel mana, kok mengantrikan banyak calon pembuat paspor?” cerita Muryanti menirukan petugas biro travel.

Lalu dia mengatakan, bahwa dirinya bukan dari biro travel, melainkan dari SD Muhammadiyah 3 ICP Sumberrejo.

Selain mendapatkan kisah lucu tersebut, siswa SDM 3 ICP juga menjadi pusat perhatian para pengunjung imigrasi yang mayoritas calon jamaah umrah dan haji. Pandangan mereka tertuju pada banyaknya murid dengan jas almamater SDM 3 ICP Sumberrejo yang ikut mengantre di ruang tunggu.

“Bu, dari sekolah mana? Apa memang kesehariannya mereka berbahasa Inggris di sekolah?” tanya salah satu pengunjung saat melihat para murid saling berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.

Tidak hanya pengunjung, namun petugas imigrasi pun ikut memperhatikan dan menanyai beberapa murid ketika sesi pemotretan paspor.

Hal ini sebagaimana dituturkan Laveelyn Augusta Widharma. “Teacher, you know that they asked me like about school, where will we go, how much spent pocket money to go there, and I aswered it honestly ” ceritanya sambil tersenyum.

(Teacher, tahu gak tadi lho saya ditanya petugas imigrasi mau ke mana, sekolah mana, dan berapa uang saku yang sudah disiapkan, ya saya jawab dengan jujur)

Sekitar pukul 09.30 WIB, semua proses pembuatan paspor telah usai. Estimasi pengambilan paspor, dapat dilakukan setelah empat hari sesi pemotretan di jam kerja, yakni hari Kamis, (3/11/2022).

All the people were very nice to us. It’s not as scary as we thought. Making passport is just very easy. We were having fun. (Semua orang ramah sama kita, tidak semenakutkan yang kukira. Bikin paspor itu ternyata sangat mudah, dan kami sangat senang),” kesan salah satu peserta pertukaran pelajar Mackenzie Scarlett Ryleigh Setiawan.

Syarat Pembuatan Paspor untuk Anak

  1. Akte kelahiran (asli dan photo copy)
  2. Surat pernyataan orang tua (bermaterai)
  3. Surat kuasa (bermaterai) dari orang tua jika salah satu tidak bisa hadir pada sesi interview di Kantor Imigrasi.
  4. KTP kedua orang tua (asli dan photo copy)
  5. Kartu Keluarga (asli dan photo copy)
  6. Surat nikah orang tua (asli dan photo copy)
  7. Paspor kedua orang tua (jika punya).
  8. Surat rekomendasi dari sekolah
  9. Surat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten.
  10. Membayar biaya resmi paspor yang ditentukan imigrasi. (*)

Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version