Penggembira Muktamar Bisa Singgah di Posko Lazismu Rest Area 575 B Ngawi

Posko Muktamar Lazismu Ngawi di Rest Area 575 B Ngawi (Mohammad Nurfatoni/PWMU.CO)

Penggembira Muktamar Singgah di Posko Lazismu Rest Area 575 B Ngawi; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.

PWMU.CO – Dalam perjalanan menuju Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta, rombongan PWMU.CO mengunjungi posko muktamar di Rest Area 575 B Ngawi, Jawa Timur. Posko yang digelar Lazismu Kabupaten Ngawi bekerja sama dengan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) itu satu-satunya posko muktamar yang berada di jalan tol.

Usai mengikuti petunjuk arah di banner pada area depan rest area, rombongan awalnya bingung menemukannya. Mereka sempat berhenti sejenak di depan masjid, hingga akhirnya memutuskan lanjut memutar haluan ke arah pom bensin. Setelah itu, barulah menemukan posko di sisi kanan food court dan toilet. Ada mobil ambulans RSU Aminah Blitar terparkir di depannya.

Sebenarnya lokasi posko itu sangat strategis. Sebab berada di tengah rest area yang ada toilet, masjid, pom bensin, dan food courtnya. Di pos itu sendiri menyediakan area untuk istirahat dan pos untuk cek kesehatan. Salah satu coeditor PWMU.CO Sugiran mengundang tawa rombongan, “Ini posko terlengkap karena ada SPBU, toilet, dan masjidnya!”

Posko sedang lengang saat rombongan yang terdiri dari enam orang itu tiba di sana pukul 16.20 WIB. Enam petugas yang sedang bersiaga langsung menyambut kedatangan rombongan yang berjalan cepat di bawah gerimis, Kamis (17/10/22). Mereka terdiri dari dua tim Lazismu dan empat relawan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam).

Ketua Lazismu Jawa Timur Drh Zainul Muslimin dan rekannya, staf fund raising Lazismu Kabupaten Ngawi Agus Widianto mempersilakan mereka menikmati sekotak snack dan sebotol air mineral. Sementara relawan Kokam langsung membuatkan teh dan kopi di pojok posko.

Kepada PWMU.CO, Agus mengungkap itulah hari pertama mereka menggelar posko. “Semalam kami mulai persiapan,” ujarnya. Mereka berjaga 24 jam hingga 19 November 2022 mendatang. “Insyaallah personel kami sudah siap!”

Agus juga menceritakan timnya sudah menerima kunjungan dari 15 ambulans Lazismu se-Jatim yang hendak bertugas di area Muktamar. Rombongan warga Muhammadiyah dari berbagai daerah juga mampir ke sana. Seperti rombongan dari PWM Jatim, Kabupaten Kediri, Magetan, Kota Probolinggo, Tuban, dan Kantor Layanan Lazismu GKB.

Dia juga mengungkap, Lazismu Ngawi menggelar posko lain, yakni di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Ngawi pada 16-19 November 2022. “Tapi jam 7.00 sampai 21.00 saja. Kemarin kami kedatangan penggembira Muktamar yang gowes dari Banjarmasin. Ada juga jam 23.00 WIB kedatangan yang gowes dari Palangkaraya,” terangnya.

Rombongan Pare-Pare Sulawesi Selatan menikmati fasilitas Posko Muktamar Lazismu Ngawi. Penggembira Muktamar Singgah di Posko Lazismu Rest Area 575 B Ngawi (Mohammad Nurfatoni/PWMU.CO)

Kedatangan Rombongan Pare-Pare

Setelah rombongan PWMU.CO menikmati makanan ringan dan minuman hangat yang mereka sajikan dan hendak beranjak melanjutkan perjalanan, datanglah rombongan dari Muhammadiyah Pare-Pare, Sulawesi Selatan, sebanyak 46 orang yang merupakan penggembira maupun peserta Muktamar. Zainul langsung mengerahkan dua perawat dari RSU Aminah Blitar yang dijadwalkan MPKU berjaga di sana untuk cek kesehatan. “Silakan cek tekanan darah,” tuturnya, kemudian mempersilakan sebagian lainnya untuk rebahan di tikar yang terhampar.

Ibu-ibu aktivis Aisyiyah langsung antre cek tekanan darah. Salah satu perawat, Bayu Puguh, langsung sigap mengecek tensi mereka. Ternyata, dari hasil pemeriksaan terhadap beberapa aktivis Aisyiyah itu, tensi mereka semua tergolong tinggi. Fatmawati, salah satu aktivis Aisyiyah terkejut mengetahui hasilnya. “Heran, gak pernah gini. Mungkin kecapaian. Tadi di kendaraan pusing. Di perjalanan kan tidak bisa tidur sama sekali,” imbuhnya.

Dia juga menduga ini karena rombongannya sudah berangkat sejak jam 2.00 WIB pagi tadi ke Bandara Hasanuddin. “Jam 9.00 take off dan jam 11.00 mendarat di Juanda,” ungkapnya.

Hal ini dibenarkan Bayu Puguh, perawat yang mengecek tensinya. “Tensinya tinggi bisa karena selama perjalanan kurang istirahat, kurang tidur.” Dia lantas menyarankan agar mereka menjaga kriteria makanan yang perlu dihindari, yakni makanan dengan kandungan garam tinggi. (*)

Exit mobile version