Makna Kujang dalam Logo Muktamar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah

Makna Kujang dalam Logo Muktamar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah

Makna Kujang dalam Logo Muktamar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini MPd mengungkapkan makna logo Mukmatar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah. Yakni kujang, senjata tradisional Jawa Barat berbentuk unik. 

Mengapa memilih kujang? Diyah menjelaskan, karena kujang tajam. “Harapannya muktamar ini akan menajamkan daya kekritisan teman-teman Nasyiatul Aisyiyah,” ungkapnya. 

Mengingat, salah satu karakter Nasyiatul Aisyiyah itu responsif terhadap persoalan di lingkungan sekitar. Jadi menurutnya, kujang mewakili kerktitisan Nasyiatul Aisyiyah menghadapi kondisi bangsa dan persoalan lain yang terjadi. 

Diyah menekankan tidak hanya kritis tapi juga solutif. “Sat-set-wat-wet bahasa gaulnya,” imbuhnya. 

Tiga gradasi warna pada kujang juga menyimpan makna tersendiri. Ada warna marie gold (tampak kuning), terakota (perpaduan antara warna oranye dengan cokelat), dan biru. 

Tiga warna itu, kata Diyah, menggambarkan Nasyiatul Aisyiyah rumah dari berbagai perbedaan yang ada, di mana perbedaan itu sunnatullah. “Nasyiatul Aisyiyah itu rumah yang bisa menyatukan banyak perbedaan!” tegasnya. Diyah menerangkan, yang disatukan adalah kebersamaan untuk berdakwah di Nasyiatul Aisyiyah. 

Dalam logo itu juga ada motif batik mega mendung. “Itu menggambarkan khas Bandung,” ujarnya singkat. 

Kemudian dia menerangkan makna motifnya lebih mendalam. “Lebih pada pendekatan nilai keilahian-ketuhanan karena bentuknya seperti langit. Juga berlapis-lapis seperti langit,” tambahnya. 

Warna biru pun sengaja dipilih karena menggambarkan kesan damai. Ini sejalan dengan pesan yang ini pihaknya sampaikan. 

Akhirnya Diyah menyimpulkan, “Nasyiatul Aisyiyah pada Muktamar ke-14 ini dari loginya melambangkan kekritisan, mengayomi dan menyatukan perbedaan, dan tetap berdasar pada nilai keilahian dan tidak meninggalkan corak khas budaya sekitar. Tentunya dilengkapi dengan warna biru yang artinya nilai damai.” 

Theme Song Muktamar 

Selain logo, ada pula Theme Song Mukmatar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah berjudul Nasyiah Berkiprah. Lagu ini telah diluncurkan sejak sepuluh bulan silam (12/2/2022). Liriknya ditulis langsung oleh sang Ketua Umum PPNA Diyah Puspitarini MPd. Adapun lagu khas Sunda yang mengiringinya diaransemen Iqbal Maulana Nafi. https://youtu.be/ccJPGf3C7lc 

Berikut liriknya: 

Nasyiatul Aisyiyah berkiprah 
Satukan perempuan muda tuk melangkah 
Kuatkan asa dalam berdakwah 
Membangun bangsa Indonesia cerah 

Gerak perempuan muda|
Penuh semangat serta berdaya 
Teguhkan iman dan juga takwa 
Berpikir maju berakhlak mulia 

Nasyiatul Aisyiyah kabarkan pada dunia 
Aksi perempuan muda melintas masa 
Menjaga rasa cinta dengan sesama 
Masyarakat maju negara berdaya 

Semerbak wangi Kota Kembang 
Nasyiah kan semakin berkembang 
Kerja nyata telah terpampang 
Hilangkan rasa ragu dan bimbang. (*)

Exit mobile version