Begini 27 Calon Anggota Tetap PPNA Terpilih secara Evoting

Para peserta Tanwir V Nasyiatul Aisyiyah sedang memberikan suara secara elektronik (evoting) di bilik suara pada Sidang Pleno II di Ballroom Hotel Grand Asrilia Bandung, Jumat 2 Desember 2022. Begini 27 Calon Anggota Tetap PPNA Terpilih secara Evoting. (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Begini 27 Calon Anggota tetap PPNA Terpilih secara Evoting; Liputan Kontributor PWMU.CO Sayyidah Nuriyah dari Bandung. Editor Mohammad Nurfatoni. 

PWMU.CO – Sidang pleno II agenda Tanwir Pemilihan Calon Anggota Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah periode 2022-2026 dibuka dengan bacaan basmalah pukul 16.05 WIB. “Dengan ini Pimpinan Sidang membuka sidang yang terbuka dan dibuka untuk peserta yang memiliki akses pemilihan,” ujar Ketua Panlih Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah Norma Sari. Tanwir V Nasyiatul Aisyiyah dilaksanakan di Ballroom Hotel Grand Asrilia Bandung, Jumat 2 Desember 2022.

Selanjutnya anggota Panlih lainnya, Anisia Kumala, memanggil satu per satu peserta berdasarkan wilayahnya untuk menggunakan hak pilih mereka di 20 bilik yang tersedia. Muktamar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah menggunakan sistem evoting dalam proses pemilihan Calon Anggota PPNA 2022-2026. Mereka mengadopsi sistem yang dikembangkan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) untuk Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. 

Sebelumnya, Norma Sari mengungkap teknis pemilihan pada Tanwir Nasyiatul Aisyiyah. Mulanya peserta memasuki ruang pemilihan yang disterilisasi, artinya hanya peserta yang punya hak suara yang bisa masuk ke ruang tersebut. Di sana juga dibantu Panitia Pemilihan (Panlih) yang sudah ditunjuk. 

Tukar Token

Peserta pun diarahkan duduk menempati kursinya. Setelah itu peserta dipanggil per wilayah untuk verifikasi data. Jika sudah, mereka menukar ID Card peserta dengan kartu pemilih yang ada token barcode/QR code. Setelah itu, peserta bisa datang ke bilik suara yang sudah disediakan. Di sanalah mereka menjalani proses pemilihan dengan scan barcodenya. 

Pada layar PC e-vote muncul halaman pemilihan yang berisi nomor seluruh peserta. Tidak ada foto dan nama calon formatur yang akan dipilih seperti pada Muktamar sebelumnya yang memakan beberapa halaman. Hal ini menghindari ketidakadilan untuk calon yang foto dan namanya di halaman akhir karena peserta sudah lelah scroll

Nama-nama yang sudah dipilih akan tercetak dengan printer yang ada. Cetakan yang muncul ditinggal di sana sebagai bukti ketika dirasa ada hal yang perlu diverifikasi. Hasil pemilihan itu terunggah di server pusat secara real-time. 

Seperti halnya pada Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, akumulasi penghitungan suara yang sudah masuk ditampilkan pada layar utama dan bisa dilihat seluruh peserta. Nantinya, hasil akhir perhitungan suara juga ditampilkan pada layar yang sama usai semua peserta memberikan hak pilihnya. (*)

Exit mobile version