Kokamwati Pengawal Ketum PPNA Ini Ternyata Guru TK

Citra Nisa Hanifah saat mengawal Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Ariati Dina Puspitasari SSi MPd yang hendak menyampaikan sambutan, Ahad (4/12/2022). (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Kokamwati Pengawal Ketum PPNA Ini Ternyata Guru TK; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni.

PWMU.CO – Sosok perempuan berbaju doreng dan bertopi baret Kokam ikut melangkah sigap ke atas panggung mengiringi tokoh Nasyiatul Aisyiyah: sang Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) terpilih periode 2022-2026 Ariati Dina Puspitasari SSi MPd yang hendak menyampaikan sambutan, Ahad (4/12/2022).

Sosok itu berdiri tegap tepat di belakang Ari, sapaan Ketum, dan terus berada di sekitarnya untuk mengamankan hingga wanita itu berjalan menuruni panggung. Dialah Citra Nisa Hanifah, Kokamwati yang mengamankan aset-aset Muhammadiyah–termasuk para tokoh–pada Muktamar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah yang berlangsung di Hotel Grand Asrilia dan Gedung Budaya Sabilulungan Bandung (2-4/12/2022).

Sejak sehari sebelum muktamar digelar, Citra–panggilan akrabnya–bahkan sudah berjaga di hotel itu. Tidak hanya memastikan keamanan tokoh, Citra dan rekannya juga memastikan keamanan jalannya acara. Di lain waktu, gadis berkepala tiga itu juga tampak berjaga di area pintu masuk ruang sidang. Sesekali dia diminta muktamirin membantu memfotokan di photobooth dekat pintu dia berjaga.

“Suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi saya bisa berdiri di sana mengamankan beliau,” ujar Citra.

Citra Nisa Hanifah (kiri) dan Meisani Anggraeni Rizki (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Citra tak sendirian mengamankan perhelatan nasional yang mendatangkan aktivis Nasyiah dari seluruh Indonesia itu. Ada seorang Kokamwati lainnya (sekaligus satu-satunya Kokamwati di.Bandung) Meisani Anggraeni Rizki dan beberapa Kokam laki-laki yang ikut membantu.

Jumlah Kokamwati yang terlibat di muktamar itu kata Ahmad Syafrudin, Koordinator Kokam Pengamanan Muktamar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah, memang cuma dua. “Kabupaten Bandung masih kekurangan pasukan. Sebetulnya hasil pendidikan diklat itu banyak, tapi sedikit yang aktif,” ujar Ahmad, sapaannya.

Meski mengamankan ribuan muktamirin, Citra mengaku tidak kuwalahan. “Karena dibantu juga oleh Kokam laki-laki. Apalagi yang diamankan ini dari Nasyiah, orangnya lembut-lembut, tidak seperti lainnya yang ada anarkisnya,” terangnya.

Perempuan yang sudah bertugas di Kokam sejak 2018 itu bersyukur, secara umum serangkaian agenda muktamar berlangsung aman. “Hanya saat pembukaan muktamar tadi ada beberapa tamu tak diundang yang tiba-tiba datang. Yang diundang dua yang datang lima” ungkap Citra mengenang kejadian di luar prediksinya.

Citra Nisa Hanifah saat mengawal Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Ariati Dina Puspitasari SSi MPd yang menyampaikan sambutan, Ahad (4/12/2022) (Media Center Muktamar)

Ternyata itu pertama kalinya Citra mendapat amanah menjaga acara Nasyiah. “Biasanya kita mengamankan panti asuhan, acara-acara Muhammadiyah, pengajian rutin,” urainya kepada PWMU.CO saat istirahat di pelataran Gedung Budaya Sabilulungan, Sabtu (3/12/2022)

Siapa sangka sosok yang tegas nan ramah dalam bersiaga mengamankan itu sehari-harinya menjadi seorang guru TK. Dia mengajar di TK Qolbun Salim Jatinangor Sumedang.

“Ketika jadi guru TK menjadi sahabat anak-anak,” ujarnya. Jadi kalau ada anak kondisi khusus  yang membutuhkan energi dan perhatian lebih, dia akan merangkul. Tapi, lanjut Citra, ketika bertugas jadi Kokam ya harus bisa menunjukkan ketegasan.

Citra Nisa Hanifah (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Citra tertarik menjadi Kokamwati karena cita-citamya mewujud lain. “Ingin masuk TNI tapi tidak memenuhi syarat. Dulu pas waktu saya daftar ASN TNI belum bisa kalau pakai kerudung, tapi sekarang kayaknya sudah bisa (berkerudung). Cuma sekarang saya tidak memenuhi syarat umur,” ungkapnya.

Mahasiswi jurusan PG PAUD Universitas Muhammadiyah Bandung yang juga aktif menjadi kader Nasyiah Sumedang itu bersyukur, dari menekuni Tapak Suci, keinginannya pakai baju doreng pun terwujud. “Sebenarnya tidak semua Kokam dari Tapak Suci atau HW, yang penting dari AUM,” jelas Citra.

Dengan status sebagai guru TK sekaligus mahasiswa, lulusan Prodi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung itu rela izin demi mengemban amanah pengamanan muktamar.

Citra mengungkap, Kokamwati ini masih di bawah naungan Pemuda Muhammadiyah. Mengingat Pemuda Muhammadiyah anggotanya para putra Muhammadiyah dan Aisyiyah. Sebab meski perempuan tapi tetap mengikuti diklat Kopassus. (*)

Exit mobile version