Cerita Nasyiah Muktamar bersama Anak, Layanan Educare Jadi Solusi

Sebagian sudut Ruang Layanan Educare untuk anak-anak aktivis Nasyiah di Muktamar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Cerita Nasyiah Muktamar bersama Anak, Layanan Educare Jadi Solusi; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni.

PWMU.CO – Tawa riang bayi, balita, hingga anak-anak (5 bulan-7 tahun) terdengar dari Ruang Intan lantai 2 Hotel Grand Asrilia Bandung, Jumat-Ahad (2-4/12/2022). Di Ruang Layanan Educare itulah anak-anak para aktivis Nasyiah beraktivitas, sementara bundanya mengikuti serangkaian agenda Muktamar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah.

Pada ruang berkarpet merah itu memang disediakan berbagai permainan seperti bola, boneka, perosotan, kuda-kudaan, rumah-rumahan, hingga tenda biru mini yang penuh bola. Selain itu ada buku bergambar dari kain yang ramah anak. Ada pula seperangkat alat tulis yang siap digunakan untuk mengasah motorik halus melalui kegiatan menggambar, mewarnai, dan melipat.

Sepaket meja yang dikelilingi kursi mini ada di sudut lainnya. Di sampingnya ada jajaran enam kasur putih lengkap dengan bantal warna-warni. Sementara di sudut lain, terhampar area luas dengan layar proyektor berdiri di sisinya.

Pada pintu masuknya tertempel jadwal aktivitas harian sejak pukul 8.00-16.00 WIB. Yaitu ada circle time (bina suasana) yang meliputi pembiasaan hafalan surat pendek dan doa harian, aktivitas motorik kasar (senam, melompat, dan berjinjit), makan snack pagi bersama, stimulasi motorik halus (mewarnai, menggambar, dan melipat), makan siang bersama, istirahat, dan aktivitas bebas.

Di sana berjaga para pendamping dari para mahasiswa berlatar Pendidikan Guru PAUD Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB). Selain itu juga ada tim kesehatan terdiri dari dokter maupun mahasiswa keperawatan dan kebidanan dari Universitas Aisyiyah Bandung (Unisa).

Adanya layanan ini membuat Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 Prof Din Syamsuddin MA PhD berbangga. “Banyak peserta Muktamar yang sudah berkeluarga dan punya anak sehingga sekarang di lantai 2 ini ada 60 bayi dan balita yang ikut menjadi penggembira,” ujarnya, Sabtu (3/12/2022) malam.

Sebagian anak yang menikmati fasilitas latihan motorik halus di Educare, Ruang Intan lantai 2 Hotel Grand Asrilia Bandung (Yuyu Koyimah/PWMU.CO)

Ledakan Jumlah Anak

Hal ini dibenarkan panitia lokal penyelenggara Educare Yuyu Koyimah. Kepada PWMU.CO, dia mengungkap, puncak banyaknya jumlah penitipan anak terjadi pada Jumat (2/12/2022). Di luar perkiraannya, sebanyak 61 anak memenuhi ruang itu.

Pihaknya tak menyangka seluruh peserta yang terdata membawa anak kompak menitipkan anaknya. Sebab, ketika pendataan peserta muktamar, pihaknya sebatas tahu data jumlah peserta yang membawa anak, tapi tidak tahu siapa sajakah yang berniat menggunakan layanan Educare.

Mereka sempat kuwalahan, mengingat banyak anak datang dalam kondisi belum siap dilayani. “Berbeda antara anak siap dan dipaksa dilayani,” ungkapnya. Maksud Yuyu–sapaannya–anak siap dilayani jika orangtua sudah menyiapkan anak dengan mengomunikasikan sejak semalam bahwa anak akan dititipkan.

“Anaknya sudah diafirmasi, ‘Dek, besok kamu dititipkan ya, mama ada acara.’ Sehingga psikologi anak ketika tiba di Educare pun sudah merasa nyaman dan anak sudah tahu jadi butuh waktu beberapa menit saja pengondisiannya,” harapnya.

Dia lantas mengenang, “Kami nggak prepare untuk layanan yang sangat banyak, akhirnya crowded di awal hari pertama. Kami bersiap lima orang pendamping di setiap shiftnya.”

Yuyu bersyukur pertolongan datang dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Barat yang sedang berkunjung di hari pertama. Mereka mengajak, “Ayo bikin satgas! Butuh berapa medis dan pendamping?”

Mereka langsung tanggap mengirimkan bantuan. “Langsung datang sepuluh dari Unisa. Alhamdulillah bunda Aisyiyah di sini sangat membantu banget,” ungkapnya.

Tampak depan Ruang Layanan Educare di Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Insidental yang Terbaik

Alhasil, meski di pintu telah tertulis jam dan jadwal pelayanannya, kenyataannya pelayanan yang diberikan tetap menyesuaikan kebutuhan. “Konsep sematang apapun, pelaksanaan di lapangan pada akhirnya bagaimana yang terbaik, insidental,” ungkap Yuyu.

“Awalnya mau kami ajak berenang di hari pertama, karena biar happy main air. Karena banyak, jadi kami ganti agenda lain,” terangnya.

Kemudian pada Sabtu (3/12/2022), lima aktivis bahkan menitipkan anak-anaknya sejak pukul 5.00 WIB. Sebab, mereka sudah harus bersiap menuju Gedung Budaya Sabilulungan untuk mengikuti Pembukaan Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah. Sebagian besar lainnya menitipkan mulai pukul 7.30 WIB tepat menjelang keberangkatan. Ada pula yang baru menitipkan anaknya pada malam hari pukul 18.00 WIB.

Selain itu, yang pada awalnya ada rencana menyeragamkan makanan ringan dan makanan pokok untuk makan siang, namun pada akhirnya pihaknya mengurungkan niat itu. Alhasil, para bunda juga menitipkan bungkusan paket makanan maupun obat pribadi di meja registrasi. “Ada informasi anak mengalami alergi, jadi kami khawatir, dari pada kami salah ngasih makan. Kalau ibunya kan lebih tahu,” ujarnya.

Pelayanan Educare ini mendapat kepercayaan dan apresiasi dari aktivitas Nasyiah yang membawa anak. Seperti yang dialami aktivis Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Nganjuk, Jawa Timur, Saidah Fiddaroini.

Dia menyatakan puas dengan pelayanan Educare itu. “Kondusif banget, ramah. Emang guru TK kayaknya. Pendampingnya juga banyak. Tidak cuma terlihat berpengalaman tapi juga punya pengetahuan yang mumpuni tentang anak. Terlihat dari cara mengarahkannya,” ujarnya.

Fida–sapaannya–pun tenang ketika menitipkan kedua anaknya di sana.  “Kakaknya 3 tahun, adiknya masih 1,5 tahun,” urai aktivis yang berangkat sendiri naik kereta itu. (*)

Exit mobile version