Bertabur Hadiah Uang, Pelatihan Kepemimpinan PDA Kota Probolinggo

Nugraha Hadi Kusuma bersama para peserta Pelatihan Kepemimpinan PDA Kota Probolinggo yang mendapat. hadiah uang, Ahad (29/1/2023) (Ulul Azmi/PWMU.CO)

Bertabur Hadiah Uang, Pelatihan Kepemimpinan PDA Kota Probolinggo; Liputan Izza El Mila, Kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo.

PWMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Probolinggo menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan di Aula Gedung Nyai Walidah, Sabtu (29/1/2023).

Salah satu narasumber adalah Nugraha Hadi Kusuma MSi—Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur periode 2015-2022.

Membuka materi, Ketua Jaringan Informasi dan Partisipasi Politik Muslim (Jipolmu) Jawa Timur itu mengatakan, Kiai Ahmad Dahlan memiliki pikiran yang maju. “Ketika melihat sekolah-sekolah Belanda bagus maka beliau berpikir sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah harus lebih bagus,” katanya.

Oleh karena itu sekolah Aisyiyah di Probolinggo harus menjadi rujukan bagi masyarakat sekitar. “Jika perlu PDA Kota Probolinggo mengajukan diri kepada Pimpinan Wilayah Aisyiyah agar dibangun universitas Aisyiyah. Cara pandang dan berpikir orang Aisyiyah harus berbeda dengan perempuan kebanyakan,” ujar bapak empat anak ini.

Sesi Bertabur Uang

Nugraha mengungkapkan di Jawa Timur ada 527 Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA). Probolinggo hanya ada lima cabang. “Mengelolanya tentu tak begitu sulit. Mulailah dari AMM (angkatan muda Muhammadiyah),” ujarnya.

Dia kemudian bertanya, di antara peserta ini, PCA mana yang mengutus peserta termuda dengan rentang usia antara 25-40 tahun. “Tolong didata akan saya beri hadiah Rp 500 ribu,” pancingnya disambut gempita peserta.

Panitia menanggapi tantangan ini dengan cepat. Mereka menyatakan PCA Kedopok mengirimkan peserta muda terbanyak. Peserta dari PCA lain pun terdiam.

“Begini saja, lima PCA (PCA Kademangan, PCA Mayangan, PCA Kedopok, PCA Kanigaran, dan PCA Wonoasih) yang hadir hari ini saya berikan hadiah yang sama, total Rp 2,5 juta. Akan saya transfer lewat rekening PDA Kota Probolinggo,” kata Nugraha membuat ruangan riuh dengan tepuk tangan.

Dia melanjutkan, pemimpin berkemajuan itu tidak terkungkung. Harus terbiasa berpikir. Suka ilmu. Mencari informasi yang jelas. Hindari posting berita tidak jelas. Suka buku. Suka mengaji. Dan suka tabbayun.

“Buatlah pengajian ranting yang menggembirakan dengan kegiatan yang bermanfaat bagi jamaah. Istikamah mengurusi Aisyiyah dengan benar. Jangan korupsi, harus amanah,” pesan lelaki yang suka memakai batik Muhammadiyah warna hijau ini.

Dia menambahkan, “Dakwah Muhammadiyah itu merangkul bukan memukul,menggampangkan orang untuk mendekatkan diri kepada Allah.”

Tanya Jawab

Sesi terakhir diisi dengan tanya jawab. Moderator mempersilakan dua orang untuk bertanya. Hurmilah SPd dari PCA Kedopok bertanya tentang apa kriteria menjadi penerima tamu yang baik. Nurul Azizah MPd dari PCA Kanigaran bertanya apa yang harus dilakukan jika dalam satu komunitas hanya seorang saja yang Muhammadiyah.

Nugraha menjawab dua pertanyaan ini. Menjawab pertanyaan Hurmilah dia menjelaskan umumnya penerima tamu (tuan rumah) akan menjamu tamu dengan makanan. “Tolonglah tamu jika dia membutuhkan sesuatu dan ajaklah tamu untuk melakukan kebaikan,” jawabnya.

Sementara itu untuk jawaban penanya kedua, suami Uzlifah ini menjelaskan orang Muhammadiyah harus menjaga ukhuwah Islamiyah. Tunjukkan sikap sebagai Muslim yang baik, yang akan menjadi uswah bagi sesama. Jauhkan diri iri dengki hasad yang merusak hati.

Panitia lalu memberikan keduanya hadiah sebagai penyemangat berani bertanya. 

Semakin siang beranjak sore tanya jawab berlangsung meriah. “Saya tambahkan Rp 100 ribu untuk lima peserta,” pancing Nugraha. Sontak sorak sorai bergema di Aula Gedung Nyai walidah.

Masih ada lima hadiah bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan narasumber ini. Pertanyaan pertama, “Siapa Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah terpilih dari Muktamar Ke-48 Aisyiyah di Solo?” 

Pertanyaan itu dijawab dengan baik oleh Hendrina Okvinasari dari TK Aisyiyah 3, “Salma Bayyihan,” jawabya.

Pertanyaa. Kedua, “Sebutkan tanggal didirikannya Aisyiyah?”

Ari Setyowati dari TK Aisyiyah 2 menjawabnya dengan cepat, “19 Mei 1917.” 

Pertanyaan ketiga, “Siapa Ketua Jipolmu Jatim.” 

“Nugraha Hadi Kusuma,” jawab Umi Kulsum dari TK Aisyiyah 1.

Pertanyaan keempat, “Siapa Ketua PWA Jawa Timur?”

Yohanida Arditia Rahmah SPd menyambarnya, “Rukmini Amar.”

Pertanyaan terakhir, “Siapa Ketua PWM Jawa Timur yang terpilih pada Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur 24 Desember lalu? 

Dwi Rachmawati SPd dari PCA Kademangan menjawab cepat, “Sukadiono.”

Setelah menjawab pertanyan itu, Dwi Rachmawati berkata, “Harapan kami setelah pelatihan ini kami bisa langsung bergerak memperbaiki kinerja PCA Kademangan. Saya mengusulkan ada pretest dan postest selain interaksi dengan narasumber,” ujarnya berbinar usai menerima hadiah. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version