Gus Ipul Membangun Kota Pasuruan antara Toilet dengan Makam

Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menghadiri Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-8 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Pasuruan, di Hotel BJ Perdana Pasuruan, Jawa Timur, Ahad (5/2/2023). (Rozzaqul Hasan/PWMU.CO)

Gus Ipul Membangun Kota Pasuruan antara Toilet dengan Makam; Liputan Rozzaqul Hasan, Kontributor PWMU.CO Kota Pasuruan.

PWMU.CO – Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menghadiri Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-8 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Pasuruan, di Hotel BJ Perdana Pasuruan, Jawa Timur, Ahad (5/2/2023). Dia hadir bersama Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wiboowo dan Ketua DPRD Kota Pasuruan Ismail Hasan.

“Pagi ini saya dengan Mas Adi dan Ketua DPRD sungguh bersyukur bahagia luar biasa karena bisa membersamai Bapak dan Ibu dalam Musyda,” kata Gus Ipul mengawali sambutan.

“Kami disuguhi penampilan-penampilan dan sesuatu yang membuat saya harus berterima kasih kepada Muhamadiyah yang selama ini mendampingi saya dan Mas Adi dalam membangun Kota Pasuruan,” tambahnya.

Dia lalu menyebut Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan Abu Nasir. Menurut Gus Ipul, Abu Nasir tidak hanya berpangku tangan dalam memimpin Muhammadiyah Kota Pasuruan. 

“Beliau selalu hadir saat kami undang. Sering minta waktu diskusi, memberi masukan, yang itu membuat saya dan Mas Adi ringan melangkah membangun Kota Pasuruan,” ujarnya.

Gus Ipul menyinggung tentang Kota Pasuruan yang menjadi tuan rumah pelaksanaan Musabaqah Tilawati al-Qur’an (MTQ) Ke-30 Jawa Timur tahun 2023.

“Dalam menyambut MTQ saya mengajak semua kalangan, termasuk Muhamadiyah—tanpa SK dan tanpa dibayar—untuk menjadi tuan rumah yang baik,” ujarnya disambar tepuk tangan dan tawa hadirin. 

Menurutnya, MTQ tidak sekadar perlombaan. “Saya ingin tampak sesuatu yang membuat kita semakin dekat menjadi Kota Madinah (akronim) maju ekonominya, indah kotanya, dan bahagia warganya,” kata dia.

Antara Toilet dan Makam

Gus Ipul menegaskan, pembangunan di Kota Pasuruan gambaran sederhanannya dilakukan antara toilet dengan makam. “Untuk menuju Kota Madinah dimulai dari toilet karena toilet adalah hal yang paling pokok. Boleh presiden punya wakil, menteri. Gubernur dan wali kota juga boleh punya wakil, tapi kalau ke toilet harus sendiri tidak bisa diwakilkan,” selorohnya yang sontak membuat undangan ketawa.

“Kalau toilet bersih, dapurnya pun bersih, ruang tamu bersih, dan halaman bersih. Toilet yang bersih punya impikasi terhadap Kesehatan,” imbuhnya. 

Soal makam, Gus Ipul mengatakan, selama ini makam terkesan tempat angker, tempat hantu kuntilanak. Padahal para pahlawan, para pendahulu kita yang sudah berjuang dan berjasa (ada di sana). Kenapa tidak kita rawat makam mereka. Makam juga akan jadi rumah masa depan kita. Paling tidak makam dijadikan menjadi tempat yang nyaman, enak, tidak angker,” ungkapnya.

Sedangkan antara toilet dan makam, sambungnya, minimal tiga hal yang kami upayakan yaitu maju ekonominya, indah kotanya, bahagia warganya. Disingkat Madinah. 

“Memajukan ekonomi dengan memanfaatkan potensi yang ada salah satunya memajukan wisata religi, sedangkan memperindah kota degan cara face off atau operasi wajah. Tempat-tempat yang kurang menarik kami perbaiki dan perindah sehingga banyak orang yang berkunjung untuk selfie dan bersantai. Dan yang terakhir membuat bahagia warga dengan membuat Mall Pelayanan Publik (MPP) untuk meningkatkan pelayanan dan tidak mendiskriminasi orang.

“Akhirnya, dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Pasuruan saya buka. Semoga sukses, lancar, dan terpilih pemimpin yang bisa memajukan Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Pasuruan,” ucapnya. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version