Ketua PWM Ungkap Empat Doktrin Perjuangan Muhammadiyah

Ketua PWM
Ketua PWM Jatim Sukadiono sambutan di Musyda Muhammadiyah Kota Pasuruan. (Dadang/PWMU.CO)

PWMU.CO– Ketua PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM mengungkap empat doktrin perjuangan Muhammadiyah. Hal itu ia sampaikan pada Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Pasuruan di Hotel BJ Perdana, Ahad (5/2/23).

Ketua PWM Sukadiono mengatakan doktrin perjuangan di Muhammadiyah landasannya sama dengan Islam berkemajuan. Empat doktrin perjuangan Muhammadiyah itu pertama, tauhid.

Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) itu meyakini berjuang di Muhammadiyah butuh ketauhidan yang luar biasa. Dari ketauhidan yang luar biasa itu akan tumbuh keikhlasan.

”Berjuang di Muhammadiyah itu tantangannya luar biasa. Kadang kita itu kalau mencapai kesuksesan tidak dipuji, tapi ketika kita salah sedikit, caci maki itu akan terus kita dengar,” ujar Dokter Suko, sapaan akrabnya. 

Menurut dia, dibutuhkan hati yang lapang. Hati yang lapang akan  didapatkan manakala ada ketauhidan yang kuat.

Ketika mendapatkan tantangan, lanjut Suko kita juga tidak boleh menyerah. ”Seperti yang dulu kami lakukan ketika membangun gedung At-Tauhid Tower 13 lantai yang mungkin orang tidak membayangkan sebelumnya. Kalau saat itu kami menyerah, uang Rp 40 miliar tidak akan terealisasi dan Tower Tauhid juga tidak jadi,” tuturnya.

Tapi saat itu, Suko menyampaikan dirinya dan civitas akademi UM Surabaya pantang menyerah dan Allah tunjukkan melalui Wakil Gubernur saat itu, Gus Ipul.

Rektor UM Surabaya itu kemudian mengutip ayat yang sering dia sampaikan

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ

Orang-orang yang berjihad di jalan Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut: 68)

”Siapa yang bersungguh di dalam jalan kami, Allah kasih petunjuk dalam menuju jalan kesuksesan. Sebaliknya, kalau tidak sukses berarti ada yang tidak sunguh-sungguh,” tuturnya.

Suko juga mengutip surat Fushilat ayat 30:

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Sesungguhnya orang-orang yang berkata,”Tuhan kami adalah Allah” kemudian istiqamah, maka turun malaikat-malaikat kepada mereka (dengan berkata), ”Jangan kamu takut dan jangan kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan kepadamu.

Kedua ayat tersebut, lanjutnya, adalah jaminan Allah yang harus dijadikan landasan dalam berjuang.

Kedua, doktrin menggerakkan kecerdasan. Pria kelahiran Jombang 16 Desember 1968 itu menyampaikan, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama sudah banyak membangun amal usaha di bidang pendidikan. Yang itu semua upaya menggerakkan kecerdasan.

Ketiga, doktrin memobilisasi amal usaha. Rektor tiga periode itu menyampaikan, Muhammadiyah terus mendirikan amal usaha sebanyak-banyaknya untuk kepentingan umat, bangsa, dan negara.

Amal usaha di bidang kesehatan, misalnya, dibangun dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan di bidang kesehatan. Amal usaha di bidang pendidikan dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Keempat, doktrin kerja sama dalam kebaikan. Ada empat elemen kerja sama yang perlu direalisasikan. Pertama, kerja sama internal Muhammadiyah. “Aisyiyah dan Muhammadiyah harus bisa bekerja sama,” ujarnya.

Kedua, kerja sama Muhammadiyah dengan ormas di luar Muhammadiyah.  Muhammadiyah boleh  bekerja sama dengan Ormas apa saja. Dia menyampaikan, PWM Jatim bersinergi menyukseskan hari lahir  1 Abad NU yang diselenggarakan Selasa (7/2/23) di GOR Delta Sidoarjo.

Ketiga, bekerja sama dengan Ormas di luar Islam selama dalam koridor tidak melanggar akidah dan syariah. Keempat, kerja sama dengan pemerintah, TNI dan Polri.

”Sinergi antara Muhammadiyah Kota Pasuruan dan pemerintah kota untuk mewujudkan Pasuruan Kota Madinah: Maju Ekonominya, Indah Kotanya, Harmoni Warganya,” tutur Ketua PWM disambut tepuk tangan peserta Musyda.

Penulis Dadang Prabowo  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version