Serunya Ceria Pandu Athfal TK Aisyiyah IV Kota Probolinggo

Ulul Azmi memimpin Ceria Pandu Athfal di TK Aisyiyah IV Ahmad Yani Kota Probolinggo di aula sekolah Jum’at (10/2/2022). (Izza El Mila/PWMU.CO)

Serunya Ceria Pandu Athfal TK Aisyiyah IV Kota Probolinggo; Liputan Izza El Mila Kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo.

PWMU.CO – TK Aisyiyah IV Ahmad Yani Kota Probolinggo menggelar Ceria Pandu Athfal, di aula sekolah, Jumat (10/2/2023). Kegiatan ini untuk menyongsong Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-7 Aisyiyah Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Ulul Azmi dan Fita Tri Wahyuni SPd didapuk yang menjadi koordinator kegiatan berbagi tugas untuk memimpin acara. Sementara anak-anak melakukan shalat Dhuha berjamaah sebelum memulai keceriaan dengan permainan yang seru. 

Kepala TK Hariyani SPd, mengatakan rutinitas shalat dhuha tetap dilakukan, agar anak-anak mengingat Allah lebih dulu sebelum mereka melakukan aktivitas lainnya. “Ini untuk pembiasaan mendahulukan Allah SWT di kehidupannya nanti,” pesannya.

Usai shalat Dhuha mereka bergegas menyimak instruksi Bunda Ulul—sapaan akrab—Ulul Azmi. Sebanyak 99 anak antusias mengikutinya. Koordinator itu, dibantu semua guru, meminta anak-anak membuat dua lingkaran besar. Kelompok laki-laki dan kelompok perempuan.

“Bendera Hizbul Wathan tolong diletakkan di tengah lingkaran, Ceria Pandu Athfal akan dimulai,” seru Bunda Ulul 

“Janji Pandu Athfal,” ucap Bunda Ulul. Anak-anak serempak menirukan.

Bismillahirrahmanirrahim. Asyhadu an la ilaha illaallah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah,” ucapnya.

“Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh:

Satu: Setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah; Dua: Selalu menurut Undang-Undang Athfal dan setiap hari berbuat kebajikan.”

Ulul Azmi melanjutkan memandu anak-anak mengucapkan Undang-Undang Athfal.

“Satu: Athfal itu selalu setia dan berbakti kepada ayah dan bunda; Dua: Athfal itu selalu berani dan teguh hati,” tegasnya.

Permainan memasukkan bola dengan kain segi empat. Serunya Ceria Pandu Athfal TK Aisyiyah IV Kota Probolinggo (Izza El Mila/PWMU.CO)

Enam Permainan

Riuh anak-anak bertepuk Hizbul Wathan dengan penuh semangat mengawali permainan. Bunda Ulul menerangkan kode anak-anak harus berkumpul melingkar dan menyebar sembunyi. “Kalau dua tangan bunda terbuka ke atas maka itu tandanya kalian menyebar sembunyi,” jelasnya.

“Jika dua tangan bunda melingkar di atas kepala sambil mengucap ‘auladi’ itu tanda kalian berkumpul kembali masuk ke dalam lingkaran,” pintanya.

Ketika kode tangan terbuka ke atas digerakkan Bunda Ulul, kontan anak-anak berlari menyebar. Ada yang keluar aula. Ada yang sembunyi di bawah kursi sambil tertawa riang.

“Ini awal kepanduan Hizbul Wathan, anak-anak terlihat gembira,” ujar Bunda Fita Tri Wahyuni.

“Auladi……,” teriak Bunda Ulul. Dalam sekejap anak-anak kembali melingkar. Kemudian dilanjutkan berbagai permainan. 

Ada enam permainan yang disediakan. 

“Ini kenapa tidak paham perintah Bunda Ulul,” ujar Panji  Gemilang Rachmaputra, siswa kelompok B1 kepada temannya.  Rupanya kain segi empat yang diberi lubang di tengahnya itu digoyang terlalu kencang sehingga bola jatuh berantakan ke bawah.

Puas dengan enam macam permainan, anak-anak kembali diminta berbaris tertib berfoto bersama. “Alhamdulillah, bunda cukupkan permainannya, kalian akan berlanjut dengan kegiatan cooking class di kelas masing-masing,” ujar Bunda Ulul mengakhiri Ceria Pandu Athfal. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version